Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Api Semeru Erupsi Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar Api

Magma ESDM mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Semeru agar berhati-hati.
Banjir lahar dingin di Lumajang dari Gunung Semeru erupsi./Instagram Lumajangku
Banjir lahar dingin di Lumajang dari Gunung Semeru erupsi./Instagram Lumajangku

Bisnis.com, JAKARTA - Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi kemarin, ini membuat masyarakat yang tinggal di sekitar gunung tidak boleh beraktivitas di sekitar gunung tersebut.

Dilansir dari situs Magma ESDM, Senin (6/2/2023), erupsi Gunung Semeru terjadi pada hari Minggu, 5 Februari 2023, pukul 12:42 WIB. Adapun tinggi kolom letusan teramati sekitar 1500 m di atas puncak atau sekitar 5176 m di atas permukaan laut.

Adapun kolam abu yang diamati oleh Magma ESDM tampak berwarna putih, kelabu hingga cokelat dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Kondisi erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 900 detik.

Magma ESDM merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Adapun kondisi di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Selain itu, pemerintah juga mewaspadai adanya potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, khususnya sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Padahal, Gunung Semeru memiliki beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan lokal. Namun beberapa destinasi tersebut tidak bisa dikunjungi lagi seperri Ranu Kumbolo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper