Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lama Diam, RI Ingin Buka Kembali Pembicaraan dengan China soal Natuna Utara

Indonesia ingin melanjutkan pembicaraan soal Natuna Utara dengan China dan beberapa negara ASEAN, termasuk Malaysia.
Laut China Selatan yang disengketakan China dan beberapa negara ASEAN.
Laut China Selatan yang disengketakan China dan beberapa negara ASEAN.

Bisnis.com, SOLO - Setelah lama diam, Indonesia akhirnya mulai bergerak untuk segera membicarakan masalah Natuna Utara dengan China.

Dilansir dari Al Arabiya, Indonesia berencana untuk kembali mengintensifkan pembicaraan dengan China dan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk menyelesaikan kode etik (COC) untuk Laut China Selatan yang lama disengketakan.

Rencana ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, pada hari Sabtu, di tengah meningkatnya ketegangan di perairan strategis tersebut.

“Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik merupakan pusat diskusi,” ujar Menlu Retno Marsudi dalam pertemuan antara para menteri luar negeri dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

“Kami juga membahas tentang COC, komitmen anggota untuk menyelesaikan negosiasi COC secepat mungkin," ia menambahkan.

Seperti diketahui, negosiasi tentang COC yang mencakup kerangka kerja yang diusulkan untuk membantu mengatasi sengketa teritorial dan maritim di jalur air, telah terhenti selama bertahun-tahun.

Ini karena beberapa negara anggota memprioritaskan hubungan bilateral dengan China di atas konsensus regional.

Padahal, China telah mengklaim yurisdiksi atas hampir seluruh Laut China Selatan berdasarkan "sembilan garis putus-putus" berbentuk U.

Sembilan garis putus-putus ini sendiri merupakan sebuah batas yang ditemukan tidak memiliki dasar hukum oleh Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag pada tahun 2016.

Anggota ASEAN Filipina, Vietnam, Malaysia dan Brunei semuanya memiliki klaim yang tumpang tindih dengan China di perairan strategis itu.

Indonesia bukan penggugat resmi tetapi menghadapi penolakan dari China atas eksplorasi cadangan minyak dan gasnya di Laut Natuna Utara. 

Bulan lalu negara itu mengirim kapal perang ke daerah itu untuk memantau kapal penjaga pantai China yang masih bertahan. Jadi, memang sudah seharusnya Indonesia dan beberapa negara ASEAN membuka kembali pembicaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper