Bisnis.com, SOLO - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dan militer AU Indonesia tampaknya harus kembali menelan kekecewaan yang besar untuk kesekian kalinya.
Hal tersebut lantaran usaha mereka untuk mendatangkan jet tempur Mirage 2000-5 harus kembali gagal.
Seperti diketahui, Angkatan Udara Indonesia (TNI-AU) sudah lama mengincar armada pesawat tempur Dassault Mirage 2000-5 Qatar.
Qatar sendiri sudah memensiunkan jet tempur yang satu ini karena sudah memiliki penggantinya.
Laporan Asia Pacific Defense Journal menyebut bahwa Indonesia akan menggunakan pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas ini sebagai platform pelatihan dan transisi.
Rencana ini akan dilakukan Indonesia sambil menunggu pengiriman pesawat tempur Dassault Rafale baru yang dipesan dari Prancis pada tahun 2021.
Indonesia belum pernah mengoperasikan pesawat tempur dari Prancis, dan Mirage 2000-5 akan memungkinkan pilot dan awak darat mereka untuk membiasakan diri dengan pesawat tempur Prancis.
Namun hingga Februari tahun 2023 ini, belum ada tanda-tanda kedatangan jet tempur Mirage 2000-5 ini ke Indonesia.
Laporan menyebut karena produsen pesawat tempur Dassault Aviation, Prancis menolak rencana Qatar untuk menjual jet tempur Mirage 2000-5 kepada Indonesia.
Penolakan itu diungkapkan lantaran Prancis khawatirkan pembelian jet tempur bekas tersebut mengurangi jumlah pembelian jet tempur omnirole generasi 4.5 Rafale oleh Indonesia.