Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa keputusan untuk merombak (reshuffle) kabinetnya, Kabinet Indonesia Maju, memiliki banyak pertimbangan.
Orang nomor satu di Indonesia ini menyebut bahwa pertimbangannya melakukan reshuffle dilakukan berdasarkan penilaian kinerja dari menteri-menterinya, bahkan dirinya tak mengaku juga ada sisi politik dalam pertimbangan yang ada.
“Yang utama memang performa, kinerja, dan bahwa ada sisi politiknya pasti juga ada. Namun, itu bukan [penilaian] yang utama. Jadi, ya kalau secara khusus pasti ada penilaian performanya, kinerjanya perlu dievaluasi, itu biasa kok bahwa akan ada koreksi dari setiap perjalanan kan biasa,” tuturnya usai menghadiri HUT ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023) malam.
Syangnya, terkait menteri yang kinerjanya perlu dievaluasi, Jokowi enggan membeberkannya. Sebaliknya, dia menilai bahwa secara umum kinerja kabinet di periode kedua kepemimpinannya masih dalam kategori baik.
“[Sejauh ini] baik-baik saja, secara umum,” katanya.
Di sisi lain, Jokowi memerinci sejumlah agendanya pada 1 Februari 2023 alias Rabu Pon. Eks Wali Kota Solo ini mengaku akan bertolak ke Bali untuk melakukan kunjungan kerja.
Baca Juga
"Besok sore saya ke Bali, pagi saya masih di Jakarta dan besok Rabu Pon, Kamisnya Kamis Wage. [Soal reshuffle] Ya ditunggu saja, ditunggu saja, ditunggu saja," ujarnya.