Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menyambut baik wacana pembentukan koalisi besar delapan partai politik (parpol) parlemen, tanpa PDI Perjuangan (PDIP) di dalamnya.
Sebelumnya, muncul wacana untuk membentuk koalisi delapan parpol yang kompak menolak penerapan sistem pemilu proporsional tertutup. Sebagai informasi, hanya PDIP parpol parlemen yang setuju penerapan sistem proporsional tertutup.
Dave menjelaskan, saat ini Golkar sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang juga ada Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di dalamnya.
Memang, lanjutnya, ketiga parpol yang tergabung dalam KIB menolak sistem proporsional tertutup. Oleh sebab itu, Dave menyambut baik jika ada rencana mengembangkan KIB menjadi delapan parpol.
“Kita [KIB] juga adalah bagian dari parpol yang menolak proporsional tertutup. Jadi jika ingin dikembangkan ke sana [koalisi 8 parpol], ya KIB pada dasarnya selalu membuka komunikasi, tidak masalah, untuk menambah mitra koalisi dalam KIB itu,” jelas Dave saat dihubungi, Jumat (27/1/2023).
Dia menekankan hanya ada kesepakatan dari kedelapan parpol terlebih dahulu terkait koalisi seperti apa yang akan mereka bentuk. Dave mengaku, Golkar selalu membuka peluang terhadap ide yang baik untuk rakyat banyak.
Baca Juga
“Tinggal kesepakatannya seperti apa, juga tujuan dan arahnya seperti apa, yang penting adalah menjaga demokrasi Indonesia untuk berjalan dengan baik dan kedaulatan rakyat tetap ada di tangan rakyat,” jelas anggota Komisi I DPR itu.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Dasco mengungkapkan muncul ide untuk membentuk koalisi delapan parpol dalam pertemuan antara elite Gerindra, PKB, dan NasDem di Sekretariat Bersama (Sekber) Gerindra-PKB pada Kamis (26/1/2023).
"Ini kan masalah berkaitan dengan proporsional terbuka dan tertutup kan. Ada delapan partai yang menginginkan proporsional terbuka. Lalu kemudian ada ide tadi, bagaimana kalau delapan ini membentuk suatu koalisi permanen bersama di dalam menghadapi pileg dan pilpres," ujar Dasco saat ditemui di Sekber Gerindra-PKB, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023).
Dasco menjelaskan, delapan parpol yang dimaksud merupakan yang kompak menolak penerapan sistem pemilu proporsional tertutup.
Mereka adalah Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Artinya, hanya PDIP parpol parlemen yang tak ikut di dalamnya.