Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto agar memadukan informasi intelijen yang tersebar di berbagai instansi agar masuk dalam jangkauan kementeriannya.
Hal ini disampaikan usai pengarahan pada Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Tahun 2023, di Jalan Merdeka Barat, Rabu (18/1/2023).
"Di dalam [agenda rapat pimpinan] saya menyampaikan pentingnya Kemenhan menjadi orkestrator bagi informasi-informasi intelijen di semua lini yang kita miliki," katanya di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023).
Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia ini mengatakan ragam informasi yang dimaksud adalah laporan intelijen yang dimiliki Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Semuanya itu harus diorkestrasi sehingga menjadi info yang solid, di mana setiap info itu diberikan ke kita [pemerintah pusat] untuk membangun sebuah kebijakan. Sebuah policy atau kebijakan, itu saja kesimpulannya," katanya.
Sekadar informasi, belum lama ini Kepala Negara memang memanggil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Istana Negara, pada Jumat (6/1/2023). Prabowo menambah daftar sejumlah elite politik yang dipanggil presiden di tengah menguatnya isu reshuffle kabinet.
Baca Juga
Kabar ini dibenarkan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres Bey Machmudin melalui pesan teks kepada wartawan. Dia menyampaikan bahwa ada pertemuan terkait tugas Prabowo di pemerintahan.
Berdasarkan informasi yang diterima, pertemuan Jokowi dengan Prabowo berlangsung mulai 09.30 WIB. Pertemuan digelar tertutup dan tak masuk agenda resmi kepresidenan yang diungkap ke publik.
“Tadi Menhan Pak Prabowo minta waktu kepada Bapak Presiden untuk menjelaskan tentang rapim (rapat pimpinan) Kemenhan pada 18 Januari mendatang. Pak Menhan juga mengundang dan mengharapkan kehadiran Bapak Presiden, jika belum ada agenda pada waktu yang sama,” tuturnya melalui pesan teks, Jumat (6/1/2023).