Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erdogan Berencana Bahas Koridor Kemanusiaan dengan Putin dan Zelensky

Erdogan berencana berbicara dengan Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky untuk membahas koridor kemanusiaan.
Seorang pembeli berjalan di sepanjang jalan pada malam hari di Kyiv, Ukraina, pada Kamis, 5 Januari 2023./Bloomberg
Seorang pembeli berjalan di sepanjang jalan pada malam hari di Kyiv, Ukraina, pada Kamis, 5 Januari 2023./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ombudsman Turki, Seref Malkoc mengatakan bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan berencana  mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membahas koridor kemanusiaan.

Menurutnya, pembicaraan dengan Rusia dan Ukraina menjadi salah satu hasil utama dalam konferensi yang berjalan sangat positif.

"Pertemuan antara ombudsman Rusia dan Ukraina dapat disebut sebagai beberapa hasil utama konferensi. Mereka berjalan dengan positif," kata Malkoc.

Pihaknya mengatakan saat mengakhiri konferensi berjudul Masa Depan Hak Asasi Manusia di Abad ke-21, bahwa pembicaraan Erdogan dengan Putin dan Zelensky akan dilakukan antara tanggal 12 atau 13 Januari 2023.

"Kami telah mengusulkan kepada presiden kami untuk mengembangkan inisiatif koridor biji-bijian. Dia telah mengeluarkan instruksi untuk bekerja ke arah itu. Kami presiden berencana untuk mengadakan pembicaraan dengan Putin dan Zelensky hari ini atau besok," lanjutnya.

Dia mengatakan telah mengusulkan pembukaan koridor kemanusiaan kepada Presiden Erdogan, dan telah diterima dengan baik.

“Saya mengedepankan inisiatif pembukaan koridor kemanusiaan untuk menindaklanjuti butir-butir itu. Saya usulkan ke presiden. Dia menerimanya dengan senang hati,” tambah Malkoc, seperti dilansir dari TASS, Jumat (13/1/2023).

Komisaris Hak Asasi Manusia (HAM) Rusia, Tatiana Moskalkova telah bertemu dengan timpalannya dari Ukraina Dmitry Lubinets. Keduanya mengadakan pertemuan trilateral dengan Malkoc di sela-sela konferensi. 

Pada saat membahas tentang upaya membangun koridor kemanusiaan antara Rusia dan Ukraina, Moskalkova mengatakan bahwa dia mengharapkan klarifikasi tentang masalah tersebut dari Turki. 

Dia mengatakan tidak ada inisiatif untuk bertukar tahanan kecuali disetujui oleh para pimpinan tertinggi negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper