Bisnis.com, JAKARTA – Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengatakan ada pihak yang coba mengklaim hasil kerja partainya.
Mardiono mencontohkan, penerbitan Undang-undang (UU) tentang Pondok Pesantren yang dia klaim sebagai kerja keras PPP. Namun, lanjutnya, ada pihak yang tidak bekerja tapi seakan mengklaim jadi panglima santri.
“PPP telah berusaha keras, untuk melahirkan Undang-undang Pondok Pesantren, meski kemudian pihak yang tidak berkeringat, mengambil manfaat, dengan menobatkan diri sebagai panglima santri,” jelas Mardiono saat memberikan pidato politik di di perayaan Harlah Emas PPP di Kantor PPP, Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Meski demikian, orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tak menyebutkan nama ataupun kejelasan mengenai siapa yang dia maksud menobatkan diri sebagai panglima santri itu.
Mardiono hanya menekankan, banyak kerja-kerja PPP yang seakan tak diketahui masyarakat. Oleh sebab itu, dia meminta setiap kadernya untuk mensosialisasikan berbagai karya yang sudah diperjuangkan PPP.
“Sangat dibutuhkan kinerja bersama, dalam mengaktualisasikan kembali, berbagai maha karya, yang dilakukan oleh PPP, sehingga menjadi perhatian semua komponen dan elemen masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, pada 2019 DPR mengesahkan UU 18/2019 tentang Pondok Pesantren (UU Pesantren). Setelah itu, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR mengatakan UU itu merupakan kado istimewa dari PKB untuk umat Islam, terutama kiai dan santri se-Indonesia.
"Kami bersyukur akhirnya RUU Pesantren sudah disahkan menjadi UU dalam rapat paripurna di DPR. UU Pesantren ini menjadi kado istimewa yang dipersembahkan PKB kepada umat Islam, terutama para kiai dan santri se-Indonesia," ujar anggota DPR F-PKB saat itu, Lukmanul Khakim, dilansir dari situs resmi PKB, Rabu (25/9/2019).