Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Projo Tak Setuju NasDem Otomatis Jadi Oposisi Usai Deklarasikan Anies

Relawan Projo tak setuju jika Partai NasDem menjadi oposisi Jokowi meski mereka mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presidennya.
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi (kanan) dan Sekjen DPP Projo Handoko (kiri) menghadiri Rakernas IV Projo di Jakarta, Minggu (16/9). Rakernas organisasi relawan pendukung Joko Widodo itu digelar dengan mengangkat tema Melanjutkan Kemenangan Rakyat./Antara
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi (kanan) dan Sekjen DPP Projo Handoko (kiri) menghadiri Rakernas IV Projo di Jakarta, Minggu (16/9). Rakernas organisasi relawan pendukung Joko Widodo itu digelar dengan mengangkat tema Melanjutkan Kemenangan Rakyat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Relawan Pro Jokowi (Projo) tak setuju jika Partai NasDem otomatis menjadi oposisi Presiden Joko Widodo (Jokowi), usai memutuskan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presidennya.

Sekretaris Jenderal DPP Projo Handoko mengatakan selama ini situasi politik masih terkendali pasca deklarasi Anies sebagai bakal calon presiden oleh NasDem.

"Ndak, ndak terlalu berandai ke situ [NasDem sudah jadi oposisi pemerintahan]. Nanti kita lihat saja," ungkap Handoko di DPP Projo, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Dia menilai, selama ini tak ada manuver yang cukup berarti dari NasDem. Menurutnya, gejolak politik yang muncul selama ini pasca deklarasi Anies masih dalam taraf wajar.

"Kalau kita lihat so far, politik baik-baik saja, enggak ada gejolak cukup berarti. Situasi juga baik baik saja. Bahwa ada dinamika-dinamika politik, tentu pasti terjadi karena ada deklarasi itu," jelasnya.

Terkait isu perombakan kabinet alias reshuffle yang belakangan dikodekan oleh Jokowi, Projo akan mendukung apa saja keputusan kepala negara itu.

Handoko menekankan, reshuffle sepenuhnya hak prerogatif presiden. Oleh sebab itu, relawan tak punya suara banyak.

"Jadi betul-betul reshuffle, tentu kami tidak menolak atau apa. Kami pasti menyetujui beliau melakukan reshuffle yang kami yakin demi kebaikan kinerja kabinet di sisa waktu yang tersedia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper