Bisnis.com, SOLO - FIFA telah menolak permintaan dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, untuk berbagi pesan perdamaian dunia menjelang kick-off final Piala Dunia pada hari Minggu, 18 Desember 2022.
Seperti diketahui, Prancis dan Argentina akan memainkan final 2022 di Stadion Lusail Qatar. Acara ini diprediksi akan menarik perhatian jutaan pasang mata di dunia.
Zelensky ingin memanfaatkan momen ini untuk mendulang rasa simpati dari seluruh penggemar sepak bola tersebut.
Diketahui, Rusia telah melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina sejak Februari 2022. Invasi ini mengakibatkan puluhan ribu kematian dan eskalasi krisis pengungsi yang sedang berlangsung.
Sejak diserbu, Zelensky telah mencoba menggunakan peristiwa dunia untuk mendorong dukungan bagi Ukraina dan memastikan fokus tetap pada perang melawan negara mereka.
Salah satu acara dunia yang coba dimanfaatkan oleh Presiden Ukraina tersebut adalah Piala Dunia 2022.
Baca Juga
Meski demikian, rencana Zelensky diprediksi tak akan sesuai rencana.
FIFA telah berusaha keras untuk mencoba dan menghilangkan unsur politik dari Piala Dunia 2022, meskipun turnamen itu sendiri menjadi masalah politik karena sifat tempat penyelenggaraannya.
Ya, FIFA tampaknya tidak menyediakan tempat untuk politik dan sengketa negara mendapat panggung di sini.
Sebab Piala Dunia adalah kompetisi olahraga yang seharusnya tidak ada unsur-unsur politik praktis di dalamnya.