Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tukar Tahanan dengan Rusia, Ukraina Terima 64 Tentara dan 1 Warga AS

Ukraina telah menerima 64 tentara, termasuk 4 perwira dan 60 tentara lainnya yang ditahan oleh Rusia.
Kuburan tentara Ukraina yang tewas dalam pertempuran dengan Rusia digambarkan di halaman kuburan di Chernihiv, Ukraina, Senin (27/6/2022). Reuters/The Yomiuri Shimbun
Kuburan tentara Ukraina yang tewas dalam pertempuran dengan Rusia digambarkan di halaman kuburan di Chernihiv, Ukraina, Senin (27/6/2022). Reuters/The Yomiuri Shimbun

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia melakukan pertukaran tahanan dengan Ukraina, dari banyaknya tahanan yang bebas terdapat seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang ditahan sejak Juni lalu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato malamnya, bahwa Ukraina telah menerima 64 tentara, termasuk 4 perwira dan 60 tentara lainnya.

Penasihat Zelensky mengatakan bahwa kesepakatan itu juga membebaskan seorang warga AS, Suedi Murekezi.

Meski begitu, seorang juru bicara (jubir) Gedung Putih menolak untuk mengonfirmasi kesepakatan antara Ukraina dengan Rusia tersebut.

"Kami tentu menyambut baik berita itu," kata jubir Gedung Putih, seperti dilansir dari BBC, pada Kamis (15/12/2022).

Kepala staf Ukraina, Andriy Yermak mengatakan bahwa personel militer yang dibebaskan itu telah bertempur di Donetsk dan Luhansk.

Yermak dalam media sosialnya mengatakan bahwa Murekezi ialah seorang veteran Angkatan Udara AS yang telah membantu orang-orang Ukraina sebelum akhirnya berada di tahanan Rusia.

Melansir dari kantor berita Rusia, TASS bahwa Murekezi sebelumnya ditangkap di wilayah timur Donetsk pada bulan Juni lalu. Ia didakwa karena menghadiri protes anti-Rusia dan menghasut kebencian etnis.

Murekezi mengatakan bahwa dia telah menghabiskan berpekan-pekan di ruang penyiksaan di ruang bawah tanah, di mana dia disetrum dan dipukuli oleh para petugas di tahanan.

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa Rusia telah menuduhnya sebagai agen CIA. Murekezi sendiri ialah kelahiran Rwanda dan menetap di Ukraina pada tahun 2018.

Adapun ia dilaporkan telah tinggal di negara bagian Minnesota, AS dan menghabiskan 8 tahun di Angkatan Udara AS hingga 2017.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan dirinya tidak dapat mengonfirmasi pembebasan Murekezi karena pertimbangan privasi.

Murekezi ditahan untuk sementara waktu dengan 2 orang Amerika lainnya yang telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk berperang.

Rusia telah membebaskan Alexander John Robert Drueke dan Andy Tai Ngoc Huynh pada bulan September lalu dalam pertukaran tahanan dengan Ukraina yang ditengahi oleh Arab Saudi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper