Bisnis.com, ASTANA - Pertemuan Dewan Eksekutif Islamic Organization for Food Security (IOFS) ke-10 diadakan dalam format hybrid pada 13 Desember 2022 dengan membahas program kerja sepanjang tahun salah satunya keterlibatan 45 negara dalam penanganan masalah pangan.
Dewan Kehormatan Organisasi Islam untuk Ketahanan Pangan itu terdiri dari negara Qatar, UEA, Republik Tajikistan, Republik Islam Pakistan, Republik Kamerun, Republik Gambia, Republik Kazakhstan (anggota tetap), dan Direktur Jenderal IOFS (Non-Voting member), dan Kerajaan Arab Saudi sebagai Ketua Kehormatan Dewan Eksekutif Non-Voting.
Agenda pertemuan meliputi tinjauan hasil kegiatan tahun ini dalam implementasi ketahanan pangan berkelanjutan di geografi OKI, sesi menyampaikan pendapat tentang prospek peningkatan Rencana Strategis IOFS untuk tahun 2023, dialog mendalam tentang resolusi yang diadopsi oleh pertemuan ke-5 Sidang Umum IOFS, dan pernyataan resmi dari Ketua Dewan Eksekutif dan Anggota Dewan yang Terhormat.
Direktur Jenderal IOFS Yerlan A. Baidaulet mengatakan kegiatan penyelenggaraan dan pelaksanaan agenda ketahanan pangan OKI dalam 11 bulan tahun ini berhasil menyelenggarakan 19 kegiatan yang mencakup partisipasi 45 negara anggota OKI dalam format offline dan hybrid.
Sebuah laporan analisis membuktikan bahwa negara anggota yang berpartisipasi lebih banyak melakukan kegiatan uyang memiliki hasil lebih tinggi. Oleh karena itu, IOFS berhasil memposisikan dirinya sebagai platform kunci untuk mengkoordinasikan semua arus program ketahanan pangan di negara-negara Dunia Islam.
Dewan Eksekutif juga meninjau hasil dan efektifitas proyek dan program organisasi dan memperbarui rencana implementasi Rencana Strategis IOFS untuk tahun 2023. Selain itu, terkait resolusi Majelis Umum ke-5, yang diadopsi pada 11 Oktober 2022 di Tunisia, diedarkan di antara para anggota dewan .
Secara khusus para anggota IOFS membahas tentang kriteria dan konsep pendirian Kantor Wilayah IOFS. Pimpinan juga menjelaskan tentang relokasi kantor Islamic Food Processing Association (IFPA), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh IOFS, ke Dubai, Uni Emirat Arab dan meninjau pernyataan CEO IFPA yang baru diangkat di Dubai.