Bisnis.com, ASTANA — Kehadiran Organisasi Islam untuk Ketahanan Pangan (IOFS) sebagai forum antarnegara menunjukkan peran penting dalam rangka mengatasi krisis pangan khususnya di negara-negara Islam.
Pada 12 Desember 2022, organisasi beranggotakan 38 negara tersebut memperingati Hari IOFS di Kota Astana Kazakhstan untuk mempresentasikan hasil dari semua pekerjaan yang dicapai selama tahun itu, dan melaporkan program "Tahun Afrika".
Para anggota forum mencatat bahwa posisi IOFS berperan penting untuk mengoordinasikan semua aliran program ketahanan pangan di negara-negara dunia Islam.
Organisasi muda tersebut memiliki potensi besar dan memberikan tanggapan tepat waktu terhadap tantangan global yang berkembang dari krisis pangan di dunia.
Direktur Jenderal IOFS Yerlan Baidaulet mengatakan bahwa keterlibatan seluruh negara anggota dan organisasi internasional sangat dinantikan untuk sebagai mitra dalam implementasi Inisiatif Keamanan Pangan Afrika (AFSI) yang merupakan hasil dari kesuksesan IOFS Tahun Afrika di tahun 2022.
“Oleh karena itu, IOFS akan terus mendukung komitmen Afrika terhadap sistem pangan berkelanjutan melalui proyek dan programnya. Saya berharap kami akan berhasil, tetapi saya sangat yakin bahwa upaya kami akan lebih efektif dengan dukungan Anda,” katanya dalam peringatan Hari IOFS di Astana, Kazakhstan.
Wakil Menteri Pertanian Republik Kazakhstan Abulkhair Tamabek mengatakan bahwa masalah global yang dihadapi pada saat ini adalah memastikan ketahanan pangan yang stabil menjadi semakin relevan setiap tahun, melampaui kerja sama lokal, dan menjadi bidang prioritas kerja sama antarnegara.
Peran khusus dalam membangun kerja sama antarnegara yang efektif diberikan kepada organisasi internasional. Oleh karena itu, peran kunci dari organisasi seperti IOFS terlihat dalam mengonsolidasikan upaya bersama negara-negara anggota OKI untuk melakukan tindakan terkoordinasi.
“Yang terpenting, mengambil langkah-langkah berkelanjutan dan jangka panjang untuk mengatasi ketahanan pangan dan memerangi kelaparan di negara kita,” ujar Tamabek dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, Ketua Dewan Eksekutif IOFS dari Qatar Masoud Jarallah Al-Marri menyatakan bahwa tujuan dari IOFS adalah menyediakan gizi yang cukup, sehat dan seimbang, serta meningkatkan kapasitas terkait untuk memperolehnya dengan biaya yang sesuai dan kualitas yang dibutuhkan, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, stabilitas sosial dan kehidupan yang layak bagi umat Islam.
“Hal ini mengingat situasi saat ini dan krisis berulang yang mengancam ketahanan pangan di negara-negara dunia pada umumnya dan negara-negara Islam pada khususnya, yang membutuhkan upaya dan peningkatan kapasitas yang lebih terpadu untuk memperkuat sistem ketahanan pangan untuk memungkinkannya bertahan dari tantangan ini."
Sepanjang 2022, Organisasi bekerja dengan pemerintah Afrika dan mitra lainnya untuk mengembangkan sektor pertanian Afrika dan melaksanakan program strategisnya. IOFS menyampaikan terima kasih dan pengakuannya kepada para mitra yang telah bekerja di berbagai tempat untuk kepentingan Negara Anggota Afrika dalam hubungannya dengan IOFS.
Sejumlah pembicara juga memberikan pidato dalam pertemuan tersebut di antaranya Duta Besar Jean-Paul Carteron yang merupakan Presiden dan Pendiri Forum Crans Montana; Askar Shokybayev, Direktur Departemen Kawasan Timur Tengah dan Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Kazakhstan; dan Pidato Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha, disampaikan oleh Asisten Sekjen OKI Bidang Perekonomian Ahmad Sengendo.
KONTES MENGGAMBAR
Dalam peringatan Hari IOFS juga digelar lomba menggambar yang diikuti oleh anak-anak dari panti asuhan. Upacara penghargaan kepada pemenang lomba tersbeut dilakukan pada Hari IOFS.
Anak-anak dari Pusat Rehabilitasi Sosial dan Pengasuhan Anak di Astana, Karagandy, Akkol, dan Ekibastuz berperan serta dalam kontes tersebut dengan mengirimkan 66 karya. IOFS memilih delapan pemenang dalam dua kategori usia. Para pemenang menerima sertifikat partisipasi, hadiah, dan kotak hadiah.
Anak-anak dari usia 5 tahun hingga 10 tahun mengirimkan karya yang menggambarkan ide mereka tentang bagaimana penampilan Afrika. Anak-anak berusia 11 tahun hingga 16 tahun menggambar hadiah yang akan mereka berikan kepada teman masa depan mereka dari Afrika.
Khususnya, 250 anak dari keempat pusat tersebut akan menerima sekotak permen dari IOFS bekerja sama dengan Magnum Cash & Carry. Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Kazakhstan juga akan mengirimkan sejumlah besar kurma untuk semua anak.
Yerlan mengatakan bahwa kegiatan lomba menggambar ini adalah proyek percontohan yang kami maksudkan untuk diperluas ke semua Negara Anggota setiap kali kami merayakan Hari IOFS mulai tahun 2023.
“Saya percaya Anda semua akan menjadi duta besar kami dalam menyebarkan berita untuk menjangkau anak-anak yang tersebar di Geografi OKI . Kami ingin melihat perspektif anak-anak dari semua tantangan yang kami hadapi terkait ketahanan pangan dan pembangunan pertanian,” kata Yerlan.
