Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto seakan kaget ketika diberi tahu bahwa elektabilitasnya tak kunjung naik menjelang Pilpres 2024.
Saat itu, awak media menanyakan pendapat Prabowo dari hasil survei beberapa lembaga yang menunjukkan elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut cenderung stagnan.
“Oh ya? Oh ya?” balas Prabowo diikuti tawa, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Saat ditanya lagi apakah tak khawatir dengan kondisi tersebut, Prabowo kembali tertawa tanpa memberi keterangan lanjut.
Sebagai informasi, di hampir semua lembaga survei, Prabowo selalu masuk tiga besar calon presiden atau capres pilihan. Meski begitu, menurut hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia, beberapa bulan terakhir elektabilitas Prabowo selalu menurun.
Pada survei Agustus, Prabowo dipilih 20,7 persen responden. Pada survei September, perolehan suaranya menurun menjadi 17, 4 persen. Terakhir, pada survei November, suara Prabowo kembali turun jadi 16,1 persen.
Menurut survei Indikator tersebut, pada September dan November nama Prabowo disalip Anies Baswedan. Sementara itu, Ganjar Pranowo masih terus bertahan di posisi teratas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi pun berpendapat, ada peralihan pemilih dari Prabowo ke Anies.
“Jadi ketika Anies naik, sebagian mengambil dari captive pemilih Pak Prabowo. Jadi polanya gini, Anies naik, Pak Prabowo turun,” ujar Burhanuddin saat pemaparan hasil survei secara daring, Kamis (1/12/2022).