Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 1.979 orang telah diungsikan ke beberapa titik pengungsian setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Semeru ke level IV atau awas.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan, hingga saat ini, setidaknya terdapat 6 desa di Kabupaten Lumajang yang telah terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.
Keenam desa tersebut antara lain adalah Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro, dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.
Adapun, Abdul Muhari menyampaikan, pihaknya hingga saat ini juga masih belum menerima laporan korban jiwa akibat luncuran awan panas Gunung Semeru.
Sebelumnya, PVMBG Kementerian ESDM telah menaikkan status Gunung Semeru menjadi awas pada Minggu (4/11/2022) siang.
Perubahan status ini dilakukan setelah gunung berapi tersebut terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan luncuran Awas Panas Guguran (APG) sejak dini hari tadi.
Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang Joko Sambang menerangkan, luncuran APG yang sebelumnya berkisar pada jarak 5 hingga 7 kilometer, kini telah mencapai angka 19 km.
Awas panas tersebut bahkan sudah melewati Jembatan Gladak Perak yang merupakan akses utama menuju Malang-Lumajang.
Berikut 10 titik pengungsian warga terdampak erupsi Gunung Semeru yang disiapkan BPBD Lumajang:
1. 266 jiwa di SDN 4 Supiturang
2. 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo
3. 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip
4. 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip
5. 131 jiwa di Balai Desa Penanggal
6. 52 jiwa di Pos Gunung Sawur
7. 216 jiwa di Balai Desa Pasirian
8. 150 jiwa di Lapangan Candipuro
9. 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan
10. SMPN 2 Pronojiwo