Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengundang Elon Musk untuk mengunjungi negaranya yang dilanda perang sekaligus melihat kerusakan yang ditimbulkan oleh Rusia.
Adanya undangan tersebut setelah Elon Musk melayangkan gagasan terkait kesepakatan damai yang memberikan konsesi besar kepada Presiden Vladimir Putin.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (1/12/2022), Elon Musk turut memainkan peran penting untuk memulihkan layanan internet setelah invasi Rusia ke Ukraina. Zelenskiy mengatakan hidup dipertahankan berkat penyebaran sistem komunikasi satelit Starlink miliknya.
Namun, beberapa menit kemudian, Zelenskiy mengatakan Elon Musk tampak mengubah pendapatnya dan pihaknya mulai mendengar semua jenis permohonan.
"Saya selalu mengatakan dengan sangat terbuka jika Anda ingin memahami apa yang telah dilakukan Rusia di sini, datanglah ke Ukraina dan Anda akan melihat ini dengan mata sendiri tanpa kata-kata tambahan," jelas Zelenskiy.
Dia juga berharap setelah adanya undangan tersebut, Elon Musk bisa memberitahu pihaknya cara untuk mengakhiri perang.
Baca Juga
"Dan setelah itu (pertemuan melalui undangan), Anda akan memberi tahu kami cara mengakhiri perang ini, siapa yang memulainya dan kapan kami bisa mengakhirinya," lanjutnya.
Selain itu, Elon mengatakan perusahaannya SpaceX tidak akan terus membayar tagihan terminal Starlink portabel yang menyediakan warga komunikasi internet dan militernya, hanya untuk membalikkan posisi itu.
Zelensky menanggapi pertanyaan tentang tweet yang ditulis Elon pada bulan Oktober yang memaparkan proposal perdamaian yang mengharuskan Ukraina tetap netral, memberikan Krimea ke Rusia, dan mengulang pemilihan di wilayah Ukraina yang diambil alih oleh Rusia.
Zelensky mengatakan dia tidak tahu apakah ada pihak yang memengaruhi miliarder itu atau Elon Musk membuat pilihan itu sendiri.
"Perdamaian Ukraina-Rusia, (pertama) ulangi pemilihan daerah yang dianeksasi di bawah pengawasan PBB. Rusia pergi jika itu adalah kehendak rakyat. (Kedua) Krimea secara resmi bagian dari Rusia, sejak 1783 (sampai kesalahan Khrushchev), (ketiga) pasokan air ke Krimea terjamin, (terakhir) Ukraina tetap netral," cuit Elon Musk pada akun Twitter-nya, (3/10/2022).