Bisnis.com. JAKARTA - China meluncurkan pesawat luar angkasa Shenzhou-15 yang membawa tiga astronot ke stasiun luar angkasa Tiangong.
Pesawat luar angkasa itu akan membawa tiga astronot, yaitu Fei Junlong (veteran), dan Deng Qingming dan Zhang Lu yang pertama kali stasiun luar angkasa, untuk menjalankan misi penerbangan luar angkasa Shenzhou-15.
Ketiganya meluncur dengan roket Long March-2F pada Selasa (29/11/2022) pukul 23.08 waktu setempat dari pusat peluncuran Jiuquan di gurun Gobi, Barat Laut China, kata Xinhua, mengutip China Manned Space Administration (CMSA).
Melansir Channel News Asia, Rabu (30/11/2022), pesawat luar angkasa berhasil berlabuh di stasiun pada Rabu (30/11/2022) pagi, kata agensi itu, menurut Xinhua.
Fei, 57, kembali ke luar angkasa setelah 17 tahun, setelah memimpin misi Shenzhou-6 pada tahun 2005.
Timnya akan bergabung dengan tiga astronot lain di stasiun luar angkasa Tiangong, yang tiba pada awal Juni.
Baca Juga
"...Tanggung jawab utama untuk misi tersebut adalah...serah terima awak pertama di orbit, memasang...peralatan dan fasilitas di dalam dan di luar stasiun ruang angkasa, dan melakukan eksperimen ilmiah," kata juru bicara CMSA Ji Qiming.
"Selama tinggal, kru Shenzhou-15 akan menyambut kapal kargo Tianzhou-6 yang berkunjung dan menyerahkan (operasi ke) pesawat ruang angkasa berawak Shenzhou-16, dan berencana untuk kembali ke lokasi pendaratan Dongfeng China pada Mei tahun depan."
Stasiun luar angkasa Tiangong adalah “mahkota” dalam program luar angkasa ambisius Beijing - yang telah mendaratkan robot penjelajah di Mars dan Bulan, dan menjadikan negara tersebut sebagai negara ketiga yang menempatkan manusia di orbit - karena tampaknya akan mengejar Amerika Serikat dan Rusia.
Modul terakhir Tiangong berhasil merapat dengan struktur inti awal bulan ini, kata media pemerintah - sebuah langkah penting dalam penyelesaiannya pada akhir tahun.
"Saya berharap China akan mengumumkan penyelesaian konstruksi selama atau pada akhir misi Shenzhou-15," kata analis luar angkasa independen China, Chen Lan.
China telah dikeluarkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional sejak 2011, ketika Amerika Serikat melarang NASA untuk terlibat dengan negara tersebut.
Setelah selesai, stasiun ruang angkasa Tiangong diperkirakan memiliki massa 90 ton - sekitar seperempat ISS - atau ukurannya serupa dengan Stasiun Mir buatan Soviet yang mengorbit Bumi dari tahun 1980-an hingga 2001.
Tiangong, yang berarti "istana surga", akan beroperasi selama sekitar satu dekade dan menjadi tuan rumah berbagai eksperimen dalam gravitasi mendekati nol.
Tahun depan, Beijing berencana untuk meluncurkan teleskop ruang angkasa Xuntian dengan bidang pandang 350 kali lipat dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA.