Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Protes Kebijakan Nol Covid Beri Tekanan terhadap Perlambatan Ekonomi China

Protes terhadap kebijakan Nol Covid di China memberi tekanan terhadap perlambatan ekonomi negara tersebut.
Pemerintah Kota Beijing mendorong perusahaan untuk merekrut lebih banyak kurir sembari memperluas daftar putih kurir dari 5.000 menjadi 40.000 orang selama dua pekan terakhir, di tengah upaya pengendalian Covid-19 di China./Antara
Pemerintah Kota Beijing mendorong perusahaan untuk merekrut lebih banyak kurir sembari memperluas daftar putih kurir dari 5.000 menjadi 40.000 orang selama dua pekan terakhir, di tengah upaya pengendalian Covid-19 di China./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Protes terhadap kebijakan Nol Covid-19 di China yang makin besar, memberi tekanan terhadap perlambatan ekonomi negara tersebut.

Dilansir dari Chanel News Asia (CNA), Selasa (29/11/2022), pengetatan kebijakan Nol Covid-19 kian membebani ekonomi China.

Direktur Pelaksana Beige Book China, Shehzad Qazi, mengatakan bahwa protes kebijakan tersebut justru kian menambah tekanan terhadap ekonomi China.

Diketahui, sepanjang akhir pekan, gelombang protes terus meletus di kota-kota di seluruh China. Beberapa kota di luar negeri, termasuk London dan Paris, digelar demonstrasi untuk mendukung mengakhiri kebijakan Nol Covid.

Kebakaran mematikan minggu lalu di Urumqi, di wilayah Barat Laut Xinjiang memicu kemarahan publik. Publik pun menyalahkan pembatasan karena menghambat upaya penyelamatan.

"Tetapi jika protes terus berlanjut, itu bisa mengaburkan prospek ekonomi. Tahun 2022 cukup lemah, saya pikir 2023 akan dimulai dengan catatan yang jauh lebih lemah pada saat itu," kata Shehzad.

Sementara itu, Einar Tangen dari Taihe Institute mengatakan China harus menemukan keseimbangan antara menumbuhkan ekonominya dan menekan jumlah kasus Covid-19.

“Tapi gagasan bahwa entah bagaimana China ingin menyabot ekonominya sendiri, menurut saya keliru. Jelas, mereka menempatkan PDB (produk domestik bruto) dan pertumbuhan pada premi yang sangat tinggi. Tidak di atas kehidupan manusia, tetapi mereka pasti sangat memperhatikan hal ini," katanya.

Jebakan

Tangen mengatakan China akan berusaha untuk menghentikan protes massa terkait kebijakan Covid-19. Kendati demikian, katanya, pengunjuk rasa akan menemukan cara lain, termasuk di Internet, untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Menurut dia, keberhasilan China dalam menangani Virus Corona telah menjadi jebakan sekarang. Hal ini lantaran penduduk China bertanya-tanya mengapa negara itu tidak terbuka ketika yang lain melakukannya.

“Tapi faktanya long Covid memang ada. Ada 300 subvarian di luar sana dan beberapa di antaranya mampu mengatasi bahkan vaksin,”kata Tangen.

Beijing telah menekankan perlunya membawa lebih banyak investasi asing dan membangun kembali usaha kecil dan menengah yang mencakup sekitar 80 persen pekerjaan.

“Di sinilah perhatian mereka yang sebenarnya, masalahnya adalah bagaimana membawa mereka ke sana dan memiliki pembukaan yang aman dalam hal Covid,” kata Tangen.

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper