Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa dalam kepemimpinannya, dirinya akan memimpin pemerintahan persatuan yang terdiri dari koalisi utama.
Dikutip melalui Channel News Asia, Jumat (25/11/2022), koalisi yang dimaksudkan adalah Pakatan Harapan (PH), Barisan Nasional (BN) dan Gabungan Parti Sarawak (GPS), tetapi dia memastikan membiarkan pintu terbuka bagi yang lain seperti Perikatan Nasional (PN) dan Gabungan Rakyat Sabah (GRS) untuk bergabung dalam kapal pemerintahannya.
"Saya telah menekankan bahwa pemerintah ini adalah pemerintah persatuan. Pemerintah Persatuan Nasional ini, sebelum pengambilan sumpah, terdiri dari Pakatan Harapan, Barisan Nasional dan Gabungan Parti Sarawak. Makanya, dengan mayoritas ini dan kekuatan PH, [menjadi] blok terbesar," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pemerintah persatuan juga termasuk Parti Warisan Sabah, Aliansi Demokrasi Bersatu Malaysia dan anggota parlemen independen lainnya.
"Sebagai perdana menteri yang mewakili semua rakyat Malaysia, semua ras. Saya terbuka untuk menerima partai-partai lainnya untuk membuat negara ini bersatu," katanya.
Tidak hanya itu, dia menyatakan bersedia bekerja sama dengan semua pihak, termasuk PN yang dipimpin oleh Muhyiddin Yassin.
Baca Juga
Dia menjelaskan, bukan hanya dalam penunjukan perdana menteri baru, atau pemimpin baru, tetapi harapan baru untuk Malaysia.
“Saya ingin mengangkat martabat rakyat, mengakhiri korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan serta memperjuangkan kehidupan rakyat,” tegas Anwar.
Selain itu, dia juga menyatakan Senin (29/11/2022) depan sebagai hari libur umum di Malaysia dan perdana menteri baru ini turut mengatakan bahwa sesi parlemen berikutnya akan berlangsung pada 19 Desember.