Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu Malaysia: Barisan Nasional Bantah Dukung Koalisi Lain

Barisan Nasional (BN) tidak mendukung Pakatan Harapan (PH) atau Perikatan Nasional (PN) dalam Pemilu Malaysia ke-15.
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yakoob./Istimewa
Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yakoob./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan pada Selasa (22/11/2022) bahwa Barisan Nasional (BN) tidak mendukung Pakatan Harapan (PH) atau Perikatan Nasional (PN) dalam Pemilihan umum (Pemilu) ke-15.

Wakil Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Mohamad Hasan juga mengatakan dalam unggahan di Facebook, bahwa dewan tertinggi BN telah mengambil keputusan untuk tidak mendukung koalisi apapun untuk pemerintahan Malaysia selanjutnya.

“Dewan tertinggi BN telah membuat keputusan untuk tidak mendukung koalisi apapun untuk membentuk pemerintahan. BN tidak mendukung Pakatan Harapan atau Perikatan Nasional. Saat ini, BN setuju untuk tetap menjadi oposisi,” kata Hasan.

Keputusan itu dikeluarkan usai anggota parlemen BN mengadakan pertemuan pada Selasa (22/11/2022) pagi sebelum batas waktu pukul 14:00 yang ditetapkan oleh Raja Malaysia bagi semua koalisi untuk menyampaikan nama PM dalam membentuk pemerintahan berikutnya.

Pemilihan umum (Pemilu) ke-15 Malaysia berakhir dengan hasil yang belum jelas. Dua koalisi dengan suara terbanyak yaitu PH dan PN bersaing untuk membentuk pemerintahan baru.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, Wakil Presiden UMNO Khaled Nordin, Ketua BN Sabah Bung Moktar Radin, Presiden Asosiasi China Malaysia (MCA) Wee Ka Siong dan Wakil Presiden Kongres India Malaysia (MIC) M Saravanan terlihat memasuki gedung markas UMNO. MCA dan MIC juga bagian dari BN. 

Selain itu, anggota parlemen Simpang Renggam dan mantan Menteri Besar Johor, Hasni Mohamad juga terlihat memasuki gedung sekitar pukul 11.05 pagi waktu Malaysia.

Ketua BN Sabah Bung Moktar mengatakan setelah pertemuan itu bahwa para pemimpin BN tidak membuat keputusan tentang nama perdana menteri yang harus dipilih. Ia juga mengatakan tak ada undang-undang yang ditanda tangani pada pertemuan itu. 

"Kami tidak memutuskan apa-apa (dalam rapat). Apa pun yang akan kami putuskan, kami harus melakukannya sebagai satu tim,” kata Bung Moktar, seperti dilansir dari Channel News Asia, dikutip Rabu (23/11/2022).

Sebelum pengumuman Ismail Sabri, Presiden Warisan Shafie Apdal mengatakan bahwa dia mendukung pakta potensial antara Pakatan Harapan (PH) dan Barisan Nasional (BN).

“Keduanya memiliki jumlah kursi untuk membentuk pemerintahan dan mayoritas rakyat memilih Pakatan Harapan dan Barisan Nasional. Karena itu, Pakatan Harapan dan Barisan Nasional harus diberi pilihan pertama untuk membentuk pemerintahan,” katanya.

Lebih lanjut, ia menyatakan harapannya PH dan BN akan memperoleh mitra untuk membentuk pemerintahan berikutnya yang membawa stabilitas bagi negara.

“Partai berharap Pakatan Harapan bersama dengan Barisan Nasional akan dapat memperoleh mitra yang akan memungkinkan pembentukan pemerintah federal berikutnya yang membawa stabilitas politik dan persatuan bagi negara,” lanjutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper