Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Meroket! China Tutup Transportasi Utama

China melakukan penutupan transportasi pusat sehubungan dengan adanya lonjakan kasus Covid-19.
Stasiun kereta api bawah tanah (subway) Tuanjiehu, Beijing, China, Minggu (1/5/2022), lengang saat diberlakukan penguncian wilayah (lockdown) secara parsial menyusul munculnya 259 kasus positif baru  Covid-19 sejak 22 April 2022. Lockdown diberlakukan bersamaan dengan musim liburan Hari Buruh pada 1-4 Mei 2022./Antara
Stasiun kereta api bawah tanah (subway) Tuanjiehu, Beijing, China, Minggu (1/5/2022), lengang saat diberlakukan penguncian wilayah (lockdown) secara parsial menyusul munculnya 259 kasus positif baru Covid-19 sejak 22 April 2022. Lockdown diberlakukan bersamaan dengan musim liburan Hari Buruh pada 1-4 Mei 2022./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - China baru saja menutup pusat transportasi utama di kawasan selatan. Langkah tersebut dilakukan usai kasus Covid-19 kembali melonjak di negara tersebut.

Dilansir dari CNN Business, Selasa (21/11/2022), gelombang kasus Covid-19 yang terjadi saat ini merupakan wabah terbesar yang melanda negara Tirai Bambu sejak April 2022.

Penutupan pusat transportasi ini mengikuti meningkatnya kasus Covid-19 di Beijing, yang melaporkan kematian Covid-19 pertama di negara itu dalam hampir enam bulan.

Dalam beberapa hari terakhir, China telah mulai melonggarkan pembatasan Covid-19. Sebelumnya, kebijakan lockdown yang dilakukan pemerintah China dinilai telah melumpuhkan bisnis lokal dan internasional selama berbulan-bulan.

Namun, para ahli khawatir tekad Beijing untuk membuka kembali negara itu mungkin melemah sekarang karena kasus meningkat sekali lagi.

Guangzhou, salah satu kota terbesar di China dengan hampir 19 juta penduduk, memberlakukan penguncian atau lockdown selama 5 hari di distrik Baiyun, yang merupakan rumah bagi salah satu bandara tersibuk di negara itu. Baiyun juga merupakan distrik terpadat di Guangzhou yang menampung 3,7 juta orang.

Sekolah akan ditutup, layanan transportasi umum akan ditangguhkan dan penduduk disarankan untuk tinggal di rumah, menurut pernyataan yang diposting oleh pemerintah distrik Baiyun di WeChat pada Senin (21/11/2022).

Penguncian terjadi saat Guangzhou berjuang untuk menahan wabah Covid-19 terburuk dalam tiga tahun. Guangzhou melaporkan 8.181 kasus pada Minggu, sehingga jumlah total infeksi menjadi lebih dari 80.000 sejak 22 Oktober.

Dari Guangzhou di selatan hingga Zhengzhou di wilayah tengah, lonjakan kasus memaksa pemerintah daerah untuk meningkatkan lockdown dalam beberapa hari terakhir. Pada Minggu, (20/11/2022) China melaporkan 26.824 kasus Covid-19 baru di seluruh negeri.

Adapun, Beijing, ibukota China, mencatat tiga kematian akibat Covid-19 selama akhir pekan. Distrik Haidian di kota itu telah membatalkan kelas tatap muka.

Shijiazhuang, kota terbesar di provinsi utara Hebei, juga memberlakukan kembali lockdown selama lima hari mulai Senin, hanya beberapa hari setelah secara signifikan melonggarkan aturan Covid-19.

Wabah terbaru dapat mempersulit China untuk melepaskan diri dari kebijakan Zero Covid-19 yang telah diterapkan selama hampir tiga tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper