Sahabat Soeharto
Mahathir dan Soeharto menjalin persahabatan hingga akhir hayat. Dibuktikan saat Soeharto meninggal dunia, Mahathir terbang ke Indonesia untuk pertemuan terakhirnya dilansir dari The Guardian, 28 Januari 2008.
Banyak kenangan yang dicetak Mahathir dan Soeharto pada masa hidupnya melalui kerja sama. Bahkan, kunjungan luar negeri pertama dirinya setelah dilantik sebagai PM Malaysia adalah ke Indonesia bertemu Soeharto.
"Saya selalu mengikuti perkembangan berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah beliau. Kunjungan luar negeri saya yang pertama kali setelah saya dilantik sebagai perdana menteri menggantikan Datuk Hussein Onn pada 1981 adalah kepada Presiden Soeharto," tutur Mahathir yang dikutip Mahpudi dkk dalam Pak Harto: The Untold Stories.
Kala itu, Mahathir mengatakan bahwa Malaysia memiliki permasalahan dengan Thailand, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, dan Indonesia, tetapi Indonesia yang paling mudah diselesaikan.
Adapun, Malaysia meminta ke Indonesia untuk mengirim guru-guru ke Malaysia, dan banyak mahasiswa Malaysia yang juga berkuliah ke Indonesia pada tahun 1970-1980-an.
Kesehatan Mahathir
Memiliki badan yang sehat, terbukti masih menjadi caleg pada usia 97 tahun. Mahathir juga pernah memiliki riwayat gangguan kesehatan.
Dia pernah menjalani operasi pemintas koroner dan menjalani pembedahan di Rumah Sakit Umum Kuala Lumpur pada (24/1/1989). Dia juga memiliki riwayat serangan jantung usai pembuluh darah arteri mengalami penyumbatan dan dilarikan ke Institut Jantung Negara pada 9 November 2006.
Dia menjalani operasi pembuluh darah arteri kedua pada 4 September 2007 di Institut Jantung Negara selama 5 jam dan dipimpin oleh para ahli jantung terkemuka.
Melansir dari ABC News, riwayat kesehatan Mahathir yang terakhir yaitu memperoleh perawatan medis untuk jantungnya pada awal Januari 2022 di Institut Jantung Negara selama 6 hari. Pada (5/2/2022), kondisi kesehatannya dinyatakan telah pulih dan ia harus menjalani rehabilitasi.