Bisnis.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa sampai saat ini tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi 90 persen korban jiwa dalam bencana gempa di Cianjur.
“Laporan dari Pak Kapusdokes (Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan), untuk tim DVI, korban-korban yang dirujuk ke rumah sakit bisa saya katakan 90 persen dapat teridentifikasi," ujar Dedi di Polres Cianjur, Selasa (22/11/2022).
Dia mengatakan, bahwa sampai saat ini tim dari DVI Polri masih bekerja untuk mengidentikasi beberapa korban yang masih belum teridentifikasi.
“Ya tinggal sedikit saja yang belum diidentifikasi. Ini tim DVI sedang bekerja keras untuk segera mengidentifikasi korban dan menyerahkan kepada pihak keluarga,” ucapnya.
Dedi juga mengungkap, bahwa untuk menbantu proses evakuasi dan lainnya disekitar wilayah Cianjur, pihak dari Polri telah mengerahkan setidaknya 350 personel.
“Saat ini kita sudah kerahkan sebanyak 350 anggota dari Sabhara, Brimob, kemudian dari Pusdokes dan lainnya,” ungkap Dedi.
Sekadar informasi, Gempa bumi di Cianjur pada Senin (21/11/2022) siang menewaskan 162 orang yang terdata hingga Senin (21/11/202) malam pukul 21.00 WIB.
Data itu mengutip keterangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada akun Instagram @ridwankamil. Selain, 162 orang tewas, gempa berkekuatan Mangnitudo 5,6 itu menyebabkan 326 luka berat/ringan, 2.345 rumah rusak berat. 13.400-an pengungsi.
Ridwan menyebut, 88 kali getaran/gempa susulan terjadi di skala 1,5 sampai dengan 4,8 skala richter. Oleh karen itu, ujarnya, suasana masih rawan. Listrik baru 20 persen menyala, butuh 3 hari untuk kembali normal. Sinyal seluler juga banyak terkendala.