Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengungkapkan kekhawatirannya kepada Xi Jinping atas dugaan campur tangan China dalam demokrasi Kanada, di sela acara KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022).
Berdasarkan laporan media Kanada pada (7/11/2022) dari pejabat inteligen, bahwa China dicurigai telah ikut campur dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Selain itu, seorang karyawan di produsen listrik terbesar Kanada ditangkap dan didakwa oleh polisi pada Senin (14/11/2022) atas tuduhan mencoba mencuri rahasia dagang China.
Atas ungkapan kekhawatiran Trudeau tersebut, Kedutaan Besar (Kedubes) China di Ottawa tidak segera menanggapi untuk memberikan konfirmasi.
Mantan penasihat kebijakan luar negeri Trudeau dan profesor urusan internasional di Universitas Ottawa, Roland Paris menyatakan Badan Inteligen Kanada harus mengambil langkah tambahan untuk demokrasi Kanada.
"Badan intelijen Kanada, yang biasanya diam di depan umum, telah menunjukkan keprihatinan mereka, ini adalah masalah yang mengharuskan pemerintah Kanada mengambil langkah tambahan untuk mengamankan demokrasi Kanada," kata Roland Paris.
Baca Juga
Trudeau dan Xi juga membahas terkait invasi Rusia ke Ukraina, Korea Utara, dan pentingnya KTT Desember di Montreal untuk melindungi alam dan melawan perubahan iklim.
Adapun Trudeau dan Xi saling berhadapan di ruangan, di mana mereka berbicara di sela-sela KTT G20 selama sekitar 10 menit, seperti dilansir dari CNA, Rabu (16/11/2022).
"Kita berbicara tentang hubungan yang telah membeku selama bertahun-tahun, jadi tidak mengherankan jika kontak tingkat pemimpin pertama bersifat informal," kata analis kebijakan Paris.
Ketegangan diplomatik antara Kanada dan China telah meningkat sejak penahanan eksekutif Huawei Technologies Meng Wanzhou pada 2018 dan penangkapan dua warga Kanada berikutnya oleh Beijing atas tuduhan mata-mata.
Sementara kebuntuan berakhir ketika ketiga orang itu dibebaskan pada tahun lalu, hubungan keduanya tetap buruk.
Trudeau dan Xi terakhir bertemu pada Juni 2019 di sela-sela G20 lainnya di Osaka, Jepang. Sebelumnya, mereka telah bertemu tiga kali, sekali pada 2015 di sela-sela G20 di Turki, dan dua kali selama kunjungan resmi ke Beijing pada tahun 2016 dan 2017.