Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China, Xi Jinping bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron menjelang puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022) pagi.
Selama 3 tahun terakhir, China dan Prancis telah berkomunikasi erat melalui berbagai cara, sehingga hubungan kedua negara tersebut telah membuat kemajuan positif dalam bentuk kerja sama.
Xi Jinping mengatakan bahwa sebagai dua negara dengan kekuatan besar di dunia, China dan Prancis maupun China dan Uni Eropa harus berpegang pada semangat kemerdekaan dan otonomi, serta keterbukaan.
Kerja sama dalam hubungan bilateral juga sangat diperlukan untuk kemajuan, dan bentuk dorongan stabilitas serta energi positif ke dunia global.
Lebih lanjut, Presiden Xi Jinping menekankan bahwa upaya China sangat teguh untuk mempromosikan keterbukaan dan langkahnya untuk memajukan modernisasi China, seperti dilansir dari Xinhua.
Menurut Xi, keterbukaan tersebut akan memberikan peluang baru bagi semua negara di dunia menuju kemajuan, termasuk Prancis.
Baca Juga
Sementara itu, Macron menyampaikan ucapan selamat yang hangat atas terpilihnya kembali Xi Jinping sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) dan keberhasilan penuh pada Kongres Nasional CPC ke-20.
Macron mengatakan bahwa Prancis menjunjung tinggi diplomasi independen dan menentang konfrontasi blok.
Menghadapi situasi internasional yang bergejolak saat ini, pihak Prancis berharap untuk terus menjunjung tinggi semangat saling menghormati, kesetaraan dan timbal balik dengan pihak China.
Selain itu, Prancis juga berharap bisa memperkuat pertukaran dan dialog dengan China, serta memperdalam kerja sama di bidang-bidang seperti ekonomi dan perdagangan, penerbangan, serta energi nuklir sipil, dan menyambut perusahaan China untuk melakukan kerja sama di Prancis.