Bisnis.com, JAKARTA – Perang Rusia vs Ukraina kini memasuki hari ke- 263. Setelah dilaporkan berhasil menguasai 60 pemukiman di wilayah Kherson, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky semakin optimis bahwa pihaknya dapat menyingkirkan Rusia dari negaranya.
Dilansir dari The Guardian pada Minggu (13/11/2022), hingga saat ini Zelensky melaporkan bahwa pasukan pertahanannya telah berhasil merebut kembali lebih dari 60 pemukiman di wilayah Kherson.
Selain itu, Zelensky juga terus mengupayakan langkah-langkah stabilisasi. Kemudian, Presiden Ukraina itu juga menginformasikan bahwa pekerjaan ranjau sedang berlangsung di wilayah yang dibebaskan.
"Di berbagai wilayah yang dibebaskan, teknisi bahan peledak kami memiliki banyak tugas pekerjaan yang harus dilakukan. Hampir 2.000 bahan peledak telah disingkirkan," kata Zelensky.
Zelensky mengungkapkan bahwa sebelum melarikan diri dari Kherson, Rusia menghancurkan semua infrastruktur penting seperti infrastruktur komunikasi, pasokan air, panas, listrik dan lainnya.
Meskipun demikian, presiden Ukraina itu berpesan kepada warganya untuk tetap sabar dan selalu waspada. Zelensky yakin bahwa usaha yang dilakukan mereka itu akan membuahkan hasil yang maksimal.
Baca Juga
"Tapi kami akan mengembalikan semuanya. Percayalah padaku. Meskipun butuh waktu untuk ini, sudah jelas bagi semua orang bahwa hasilnya akan menjadi milik kita, Ukraina," kata Zelensky, dikutip dari Glavcom, Minggu (13/11/2022).
"Mohon warga Kherson yang terkasih, berhati-hatilah dan laporkan kepada polisi atau petugas penyelamat tentang semua benda mencurigakan yang Anda lihat," sambungnya.
Disamping itu, Walikota Novaya Kakhovka Volodymyr Kovalenko menyampaikan bahwa penduduk Novaya Kakhovka merasa sangat iri lantaran wilayahnya masih diduduki oleh Rusia.
Kovalenko mengatakan bahwa warga Kherson beruntung karena berhasil dibebaskan dari Rusia. Tak hanya itu, dia juga khawatir tentang apa yang akan terjadi pada kota mereka selama pertempuran masih berlangsung.
"Orang-orang Novokakhov iri pada orang-orang Kherson. Tapi sekarang mereka berpikir tentang apa yang akan terjadi pada kota mereka yang dibentengi kuat oleh penjajah, berapa banyak yang akan dihancurkan, apakah pasukan kita akan masuk dari arah Melitopol atau dari arah lain. Semua orang ingin perang ini akan berakhir dengan cepat," katanya.
“Bahkan ada warga yang usul kepada saya agar kami memulai petisi kepada presiden. Mereka meminta pasukan kami untuk tidak berhenti menyerang penjajah. Tetapi semuanya tidak sesederhana itu," kata walikota Novaya Kakhovka.
Rangkaian peristiwa perang Rusia vs Ukraina di hari ke- 263:
– Warga Ukraina bahagia atas mundurnya Rusia dari Kherson
Agence France-Presse melaporkan bahwa di desa Pravdyne yang sebelumnya diduduki, di luar Kherson, penduduk setempat kembali dapat memeluk tetangga mereka, beberapa dari mereka bahkan tidak dapat menahan air mata karena merasa sangat bahagia.
– Jam malam di Kherson mulai diberlakukan
Kepala administrasi negara bagian Kherson mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam mengupayakan pengembalian aktivitas ke kehidupan normal.
Pembersihan ranjau, jam malam telah diberlakukan, serta pergerakan masuk dan keluar kota telah dibatasi.
– Pasukan pro-Rusia melakukan pertempuran yang jauh lebih keras di tempat lain
Presiden Ukraina mengatakan bahwa pasukan pro- Rusia melakukan pertempuran yang lebih keras di wilayah Donetsk timur. "Pertempuran sangat keras di Donestsk Timur, itu sangat mengerikan, kata Zelensky.
“Itu benar-benar neraka. Ada pertempuran yang sangat sengit di sana setiap hari. Tapi unit kami bertahan dengan berani, mereka menahan tekanan mengerikan dari penjajah, menjaga garis pertahanan kami,” sambungnya.
– Ukraina akan memutuskan waktu dan isi dari setiap kerangka negosiasi dengan Rusia
Menurut pembacaan pertemuan antara menteri luar negeri AS, Antony Blinken, dengan menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, pada KTT Asean di Kamboja di Phnom Penh, Ukraina akan memutuskan waktu dan isi dari setiap kerangka negosiasi dengan Rusia
– Putin telah berdiskusi dengan presiden Iran
Kremlin menyebutkan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah berbicara dengan presiden Iran, Ebrahim Raisi, melalui telepon. Kedua pemimpin ini dikatakan berdiskusi dengan menekankan pendalaman kerja sama politik, perdagangan, dan ekonomi.
"Diskusi yang dibahas terkait tentang sejumlah masalah tipikal dalam agenda bilateral, juga termasuk sektor transportasi dan logistik, kata Kremlin.
Tidak disebutkan kapan panggilan telepon itu terjadi dan dia juga tidak menyebutkan pasokan senjata Iran ke Moskow.
– Kerusakan baru yang signifikan pada bendungan utama Nova Kakhovka
Perusahaan citra satelit AS, Maxar mengatakan bahwa terjadi kerusakan baru yang signifikan pada bendungan utama Nova Kakhovka di Ukraina selatan, hal ini dapat dilihat setelah penarikan Rusia dari Kherson yang lokasinya berada di dekat wilayah ini.
– Rusia mengatakan belum ada kesepakatan untuk memperpanjang kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian melalui Laut Hitam.
Rusia kembali mengulangi desakannya pada akses tanpa hambatan ke pasar dunia untuk ekspor makanan dan pupuknya sendiri.