Bisnis.com, JAKARtA - Setelah Kamboja pada tahun 1999 lalu, kini Timor Leste mendapat pengakuan sebagai negara ke-11 anggota The Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean).
Pengakuan ini baru terkabul setelah Timor Leste meminta keanggotaannya dalam Asean selama lebih dari satu dekade, tepatnya sejak tahun 2011 lalu.
Para pemimpin blok Asean ini juga sepakat untuk memberikan status pengamat untuk Timor Leste pada pertemuan tingkat tinggi Asean.
Pengakuan ini disampaikan oleh para pemimpin regional yang mengadakan pertemuan KTT di Phnom Penh, Kamboja pada Jumat (11/11/2022).
"Kami... pada prinsipnya setuju untuk mengakui Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN," kata para pemimpin blok dalam pernyataan pertemuan tersebut seperti dilansir Reuters, Sabtu (12/11/2022).
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan bahwa Asean telah membahas masalah keanggotaan Timor Leste dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga
Negara berpenduduk 1,37 juta orang itu memperoleh kemerdekaan dari Indonesia pada 2002 dan secara resmi mengajukan keanggotaan Asean pada 2011.
"Singapura pada prinsipnya menyambut baik keanggotaan Timor Leste di Asean. Ini harus dilakukan sesuai dengan peta jalan ASEAN yang objektif dan berbasis kriteria," kata Lee seperti dilansir Channel News Asia.
Peta jalan tersebut, yang akan dirumuskan oleh Dewan Koordinasi Asean, akan dilaporkan ke KTT ASEAN ke-42 untuk disahkan.
Dia menambahkan bahwa Asean harus membantu Timor-Leste membangun kapasitas, dan asosiasi harus bekerja dengan mitra eksternal dalam hal ini.
Keputusan ini disambut baik oleh Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta, menurutnya keanggotaan akan membuka negaranya untuk memiliki hubungan diplomatik yang lebih luas dengan mitra Asean.
Hal ini kemudian akan meningkatkan potensi investasi asing langsung, serta memberikan akses perjalanan yang lebih luas kepada penduduk Timor Leste di kawasan tersebut.
"Akan ada banyak tekanan pada elit Timor, pemerintah kita sendiri untuk bekerja, untuk memberikan, karena tidak hanya datang dengan hak dan hak istimewa tetapi banyak beban tanggung jawab," kata Ramos Horta dikutip dari Reuters pada Sabtu (12/11/2022).
Meskipun demikian, Ramos Horta mencatat, masih diperlukan waktu selama bertahun-tahun untuk meningkatkan kapasitas kerja negaranya secara keseluruhan agar mendapatkan keanggotaan penuh Asean.