Bisnis.com, SOLO - Indonesia tak kalah jika berbicara tentang alutsista. Beberapa Alat utama sistem senajata (alutsista) buatan Indonesia bahkan terkenal laris manis di mancanegara.
Sebut saja Tank Harimau yang merupakan salah satu tank kebanggaan Indonesia.
Tank Harimau merupakan hasil kerjasama antara PT Pindad dengan perusahaan Turki yang disebut FNSS. Tank Harimau kerap disebut sebagai tank yang Indonesia banget.
Hal tersebut lantaran tank Harimau telah didesain sedemikian rupa sehingga cocok dengan geografis Indonesia.
Kendaraan ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum.
Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank.
Baca Juga
Bahkan, TNI kerap memamerkan keunggulan dari tank Harimau ini di berbagai event. Saking kerennya, tank Harimau ini, China pernah secara blak-blakan memuji tank buatan Indonesia tersebut.
Dengan kehebatan itu, tak heran jika Tank Harimau cukup laris manis di pasar internasional.
Pada periode 2020-2023, tank ini bahkan telah diorser sebanyak 18 unit dengan nilai transaksi senilai 135 juta dollar AS.
Selain tank Harimau, berikut ini adalah empat alutsista buatan Indonesia lainnya yang laris manis di luar negeri:
1. Panser Anoa 6x6 buatan PT Pindad. Alutsista ini pernah dibeli Brunei Darussalam, Bangladesh, Irak, Nepal, Pakistan, dan Timor Leste.
2. Pesawat CN235-220. Senegal pernah memberli Pesawat CN235-220 senilai Rp345 miliar dari Indonesia.
3. Peluru berkaliber 5,56 mm AS pernah kepincut degan peluru kaliber 5,56 mm karya Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, mereka memesan satu juta peluru dengan nilai transaksi mencapai 200 ribu dollar AS.
Selain AS, negara seperti Singapura, Bangladesh dan Filipina juga membeli peluru yang sudah berstandar NATO ini.
4. Senapan SPR 2, SPR 3, SPR 4. Ketiga senapan ini menjadi senjata yang selalu dibawa oleh TNI AU untuk menjaga wilayah udara RI.
Dengan kualitasnya, tiga jenis senjata buatan PT Pindad ini juga diminati asing, salah satunya Laos.