Bisnis.com, SOLO - AS pernah mengejek senjata produksi Korea Utara dengan sebutan ketinggalan zaman.
Ejekan tersebut muncul setelah negeri yang dipimpin Kim Jong-un tersebut aktif melakukan uji coba rudal yang membuat dunia internasional geger.
"Korea Utara memiliki peralatan militer dalam jumlah besar. Banyak di antaranya sudah ketingalan zaman. Sehingga secara kuantitatif lebih unggul dari sebagian besar tentara, Tetapi secara kualitas lebih rendah," bunyi pernyataan Angkatan Darat AS dalam Army Techniques Publication (ATP), 24 Juli 2020.
Dua tahun setelahnya alias pada November 2022, AS ketahuan panik setelah Kim Jong-un dikabarkan mengirim senjata andalannya ke Rusia.
Amerika Serikat mengatakan pada hari Rabu bahwa Korea Utara mengirimkan sejumlah besar amunisi artileri ke Rusia untuk membantu Kremlin melakukan penyerangan ke Ukraina.
AS mengatakan jika perngiriman tersebut dilakukan secara diam-diam dan terselubung.
"Secara diam-diam memasok perang Rusia di Ukraina dengan sejumlah besar peluru artileri dengan mencoba membuatnya tampak seolah-olah dikirim ke negara-negara di Timur Tengah atau Afrika Utara,” kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby.
Bukan hanya itu, Kirby juga menjelaskan jika senjata yang dikirim Korea Utara ini cukup untuk memberikan Rusia keuntungan dalam perang melawan Ukraina.
Bahkan dia mengatakan senjatanya bisa menyaingi senjata Ukraina yang dipasok Amerika Serikat dan NATO.
“Ini jumlah peluru artileri yang signifikan. Ini adalah tanda tidak hanya sejauh mana Korea Utara bersedia mendukung dan mendukung Rusia, tetapi juga tanda kekurangan dan kebutuhan artikel pertahanan Rusia sendiri,” katanya.
Moskow disebut memang mencari senjata dari Korea Utara dan Iran karena sanksi global yang membatasi kemampuan Rusia untuk mengisi kembali gudang senjatanya sendiri.
Iran telah mengirim drone Kamikaze yang sempat membuat beberapa wilayah Ukraina porak-poranda. Rusia menggunakan drone ini untuk menyerang dan menonaktifkan infrastruktur Ukraina.