Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa Covid-19 subvarian Omicron XBB akan lebih mudah menyerang orang yang belum pernah terpapar Covid-19.
Erlina mengatakan temuan tersebut mengacu pada catatan kasus subvarian XBB yang dilaporkan oleh pemerintah Singapura.
"Singapura menyatakan bahwa kasus infeksi Covid-19 ini didominasi oleh pasien yang belum pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya atau disebut juga Covid Naive," tutur Erlina dalam konferensi pers daring IDI, Kamis (3/11/2022).
Di Singapura, ujar Erlina, subvarian XBB mayoritas menyerang usia muda yang berkisar antara 20 hingga 39 tahun.
Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa kelompok lanjut usia (lansia) pada akhirnya masih menjadi kelompok yang berisiko tinggi tertular Covid-19, termasuk subvarian XBB.
Pasalnya, meskipun subvarian ini marak ditemukan pada usia muda, tetapi kelompok lansia akan lebih berisiko mengalami kasus infeksi yang serius. Infeksi serius yang dialami oleh kelompok lansia kerap kali berujung pada kebutuhan perawatan di rumah sakit (RS).
Baca Juga
"Jadi, yang muda-muda walaupun banyak terkena XBB ini tetapi mereka lebih aman dan tidak perlu perawatan karena pada usia lansia imunitas mereka mungkin turun," jelas Erlina.
Adapun, subvarian XBB telah mendominasi catatan kasus harian Covid-19 di Singapura. Hingga saat ini, setidaknya 54 persen kasus Covid-19 di Singapura disebabkan oleh subvarian XBB.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa subvarian XBB telah teridentifikasi penyebarannya di 26 negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia, setidaknya terdapat empat kasus Covid-19 subvarian XBB yang telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dari empat pasien tersebut, tiga di antaranya berada di DKI Jakarta dengan dua pasien transmisi lokal dan satu pasien transmisi luar negeri. Sisanya merupakan pasian yang berlokasi di Surabaya dengan transmisi luar negeri.