Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan militer Rusia menggencarkan serangan ke Ukraina. Kali ini, Ibu Kota Kyiv jadi targetnya.
Menurut laporan BBC pada Senin (31/10/2022), pihak Ukraina mengatakan Rusia telah meluncurkan rentetan serangan rudal di seluruh negeri termasuk di Kyiv, terdengar dua ledakan besar.
Menurut Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko, bahwa sebagian wilayah kota tidak memiliki listrik dan air.
Belakangan, Rusia memang telah meningkatkan serangannya ke infrastruktur energi milik Ukraina, menjelang musim dingin.
Para pejabat Ukraina mengatakan pemadaman listrik juga telah dilaporkan wilayah timur laut, tepatnya Kota Kharkiv serta wilayah selatan, tepatnya Kota Zaporizhzhia
Serangan besar-besaran diluncurkan setelah Rusia menuduh Ukraina mengirim pesawat tak berawak secara besar-besaran untuk menyerang Armada Laut Hitam di Sevastopol, Krimea.
Tak hanya serangan fisik, Rusia juga telah mengumumkan akan menarik diri dari kesepakatan internasional yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandum dari pelabuhan di Laut Hitam.
Juru bicara Rusia Dminitry Peskov mengatakan kesepakatan tersebut kini sudah "hampir tak layak" dan "punya karakter yang berbeda, jauh lebih berisiko, berbahaya, dan tidak terjamin."
Peskov menolak berkomentar ketika ditanya apa persyaratan yang diperlukan agar kesepakatan dapat dilanjutkan.
Di sisi lain, Kyiv menuduh Moskow sedang "memeras dunia dengan bahaya kelaparan."