Bisnis.com, SOLO - Ternyata awal mula yang membuat Rusia dan Vladimir Putin mantap bicara soal nuklir hingga menggelar simulasi nuklir bukanlah AS atau Ukraina melainkan Inggris.
Seperti diketahui, Inggris baru saja mengganti Perdana Menteri mereka dari Liz Truss menjadi PM keturunan India bernama Rishi Sunak.
Akan tetapi, salah satu komentar Liz Truss tentang nuklir telah membuat dunia ketar-ketir dan berada dalam bahaya selama ini.
Ternyata deklarasi Vladimir Putin tentang mobilisasi parsial beberapa waktu lalu adalah tanggapan atas komentar Liz Truss tentang kesiapan Inggris menggunakan nuklir dalam perang melawan Rusia.
Vladimir Putin bahkan secara khusus menyebutkan Liz Truss mengatakan pada bulan Agustus bahwa dia akan siap untuk menggunakan senjata nuklir jika dia menjadi perdana menteri Inggris.
Tentu ini jadi sebuah pernyataan yang dia katakan mengkhawatirkan Kremlin sehingga Rusia akhirnya memutuskan untuk menggelar simulasi nuklir.
“Apa yang seharusnya kita pikirkan? Kami melihat itu sebagai posisi terkoordinasi, upaya untuk memeras kami," kata Putin mengomentari pernyataan Lis Truss kala itu.
Meski demikian, pemimpin Rusia tersebut dengan tegas mengatakan jika tak akan menggunakan nuklir untuk menyerang Ukraina.
Hal tersebut lantaran menjatuhkan nuklir ke Ukraina tak membawa keuntungan apapun buat Rusia.
“Kami melihat tidak perlu untuk itu (menyerang Ukraina pakai nuklir. Tidak ada gunanya itu, baik politik, maupun militer," tambah Vladimir Putin.
Sebelumnya dilaporkan jika Vladimir Putin telah mengawasi sendiri simulasi serangan nuklir yang dilakukan Rusia dari ruang kontrol.
Selama latihan hari Rabu, sebuah rudal balistik antarbenua berbasis darat Yars diuji coba dari situs peluncuran Plesetsk utara.
Sebuah kapal selam nuklir Rusia di Laut Barents meluncurkan ICBM Sineva di lapangan tembak Kura di timur jauh Semenanjung Kamchatka.
Sebagai bagian dari latihan, pembom strategis Tu-95 juga meluncurkan rudal jelajah ke sasaran latihan.
Selain komentar Liz Truss, Vladimir Putin juga menyinggung rencana penggunaan bom kotor yang dilakukan Ukraina, meski Kyiv telah meyangkal hal tersebut.