Bisnis.com, JAKARTA - China mengungkapkan telah mencapai langkah historis menuju unifikasi dengan Taiwan, beberapa hari setelah kongres Partai Komunis berakhir dengan berlanjutnya kekuasaan Presiden Xi Jinping dalam lima tahun ke depan.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (26/10/2022), juru bicara kantor Urusan Taiwan untuk pemerintah China Ma Xiaoguang mengatakan China kini semakin dekat dengan rencana unifikasi dan percaya diri dan mampu lebih baik dari sebelumnya untuk mewujudkan rencana tersebut.
"Demikian pula, kami juga lebih dekat adari sebelumnya dalam sejarah serta lebih percaya diri dan mampu untuk mewujudkan reunifikasi lengkap dari tanah air." jelasnya.
Ma merespon pertanyaan terkait pidato kebijakan yang disampaikan Xi di awal Kongres, di mana komentarnya tentang Taiwan menerima sambutan meriah. Selama pidato, Xi mengungkapkan bahwa roda sejarah bergulir menuju reunifikasi China dengan Taiwan.
"Reunifikasi lengkap negara kita harus direalisasikan dan tanpa diragukan lagi dapat direalisasikan," jelas Xi, tanpa menentukan jangka waktu.
Seperti diketahui, Taiwan adalah pulau dengan pemerintahan diri dan dianggap China sebagai wilayah yang memisahkan diri.
Baca Juga
Selain itu, dalam amandemen konstitusi PKC, untuk pertama kalinya China terang-terangan menentang kemerdekaan Taiwan.
Berdasarkan salinan amandemen konstitusi partai yang dikutip Xinhua, China dengan tegas menentang dan menghalangi upaya kemerdekaan Taiwan. Partai Komunis China juga akan memasukkan hal ini ke dalam Undang-Undang.
“Amandemen ini menegaskan kembali komitmen Partai untuk membangun militer yang kuat dengan karakteristik China, membuat kemajuan yang berkelanjutan dengan kebijakan Satu Negara, Dua Sistem, memajukan reunifikasi,” demikian petikan amandemen konstitusi tersebut.