Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menggandeng startup Jejak.in untuk menekan emisi karbon sejalan dengan komitmen Indonesia yakni hingga 29 persen pada 2030.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan perseroan akan menghitung jumlah karbon yang dihasilkan dari berbagai kegiatan operasional perusahaan dalam mendukung pengimbangan jumlah karbon. Hal ini sejalan dengan goal ke 13 dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Apalagi, ASDP telah mengoperasikan 216 unit kapal dan 34 unit pelabuhan, sehingga juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Kami bertekad menjadi salah satu BUMN transportasi yang menjalankan operasional layanan penyeberangan dan pelabuhan dengan kualitas prima dan tetap menerapkan kebijakan ramah lingkungan demi menciptakan kehidupan yang berkelanjutan di masa akan datang, khususnya masa depan rendah karbon," ujarnya dalam siaran pers, Senin (24/10/2022).
Dia menuturkan nantinya jumlah karbon yang dihasilkan, akan dikonversi menjadi jumlah pohon yang akan ditanam dengan harapan dapat mengganti karbon yang dihasilkan. Adapun, kerja sama ini bertujuan menciptakan keberlanjutan bisnis perusahaan di masa depan yang kekinian telah menjadi fokus utama secara global.
Dalam kolaborasi penghitungan jejak karbon ini, lanjutnya, Jejak.in menyediakan solusi berbasis Artificial Intelligent (AI) dan Internet of Things (IoT), yang hadir untuk membantu pengimbangan karbon (carbon offset).
Baca Juga
Berdasarkan perhitungan Jejak.in, jumlah emisi yang dihasilkan delapan unit kapal feri di lintasan Merak-Bakauheni pada periode Januari-Agustus 2022 mencapai total 29 juta ton setara CO2.
ASDP berkomitmen untuk menekan emisi karbon, salah satunya melalui program penanaman mangrove tersebut yang akan dimonitor dengan teknologi monitoring, reporting, and verification (MRV), disertai sensor-sensor untuk membantu pelaporan dan juga memberitahukan dampak dari program.
Saat ini, kata dia, lebih dari 8.000 bibit mangrove telah ditanam di lingkungan 12 kantor cabang ASDP di seluruh Indonesia. Penanaman mangrove ini memiliki banyak manfaat di antaranya membantu keseimbangan ekosistem dan mengurangi emisi karbon di area sekitar pelabuhan.
Dari sisi energi, ASDP menggunakan energi yang ramah lingkungan, melakukan pengelolaan bahan perusak ozon, memakai lampu LED, menerapkan anjungan listrik mandiri (ALMA), membangun PLTS, menggunakan bahan bakar B30, dan menjalankan aplikasi sistem monitoring konsumsi BBM.