Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Kini Menggunakan Tes Potensi Skolastik, Ini Contoh dan Penjelasannya

Berikut penjelasan, jenis, dan contoh soal tes potensi skolastik (TPS) yang digunakan sebagai tes masuk perguruan tinggi (PT) pada 2023.
Rektor UNS Jamal Wiwoho meninjau pelaksanaan UTBK di Kampus UNS Solo, Selasa (17/5/2022)./Antara
Rektor UNS Jamal Wiwoho meninjau pelaksanaan UTBK di Kampus UNS Solo, Selasa (17/5/2022)./Antara

Bisnis.com, SOLO - Seleksi masuk perguruan tinggi (PT) dirubah mekanismenya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pelaksana (Kemendikbudristek).

Nantinya tak ada lagi istilah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Namun akan diganti dengan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2023.

Lebih lanjut Menteri Nadiem Makariem mengatakan bahwa tes masuk PT tak lagi menggunakan tes akademik di tahun 2023 mendatang.

Semua ujian masuk PT akan menggunakan tes potensi skolastik (TPS), yang merupakan soal berbasis nalar.

Lantas apa itu tes skolastik?

Tes Potensi Skolastik (TPS) merupakan bentuk ujian masuk perguruan tinggi yang dilakukan untuk mengukur kemampuan kompetensi kognitif, logika, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Adapun tes literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris didasarkan pada logika, bukan teknik gramatikal.

Terdapat empat jenis soal TPS yakni penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta pemahaman bacaan dan menulis.

Penalaran Umum

Mengukur kemampuan penalaran dan kecakapan siswa dalam memilih dan menggunakan informasi yang relevan untuk memecahkan masalah secara logis (masuk akal).

Diperlukan pemahaman tentang bagaimana memperoleh informasi tak hanya dari paragraf atau teks, tapi juga dari kurva, grafik, dan tabel.

Pengetahuan Kuantitatif

Mengukur kemampuan matematis sederhana dan pemahaman konsep Matematika, terutama dalam kerangka pemikiran yang terstruktur dan logis matematis. Materi kuantitatif mencakup aljabar, logika, peluang, statistika, dan geometri.

Pengetahuan dan Pemahaman Umum

Diperlukanya wawasan dengan berbagai bacaan untuk mengetahui lebih banyak antonim, sinonim, idiom, dan PUEBI.

Memahami Bacaan dan Menulis

Mengukur kemampuan siswa di bidang bahasa dan logika verbal untuk bisa memahami inti paragraf, pesan tersiratnya, dan kesimpulannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper