Bisnis.com, SOLO - Seleksi masuk perguruan tinggi (PT) dirubah mekanismenya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pelaksana (Kemendikbudristek).
Nantinya tak ada lagi istilah Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Namun akan diganti dengan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2023.
Lebih lanjut Menteri Nadiem Makariem mengatakan bahwa tes masuk PT tak lagi menggunakan tes akademik di tahun 2023 mendatang.
Semua ujian masuk PT akan menggunakan tes potensi skolastik (TPS), yang merupakan soal berbasis nalar.
Lantas apa itu tes skolastik?
Baca Juga
Tes Potensi Skolastik (TPS) merupakan bentuk ujian masuk perguruan tinggi yang dilakukan untuk mengukur kemampuan kompetensi kognitif, logika, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Adapun tes literasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris didasarkan pada logika, bukan teknik gramatikal.
Terdapat empat jenis soal TPS yakni penalaran umum, pengetahuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta pemahaman bacaan dan menulis.
Penalaran Umum
Mengukur kemampuan penalaran dan kecakapan siswa dalam memilih dan menggunakan informasi yang relevan untuk memecahkan masalah secara logis (masuk akal).
Diperlukan pemahaman tentang bagaimana memperoleh informasi tak hanya dari paragraf atau teks, tapi juga dari kurva, grafik, dan tabel.
Pengetahuan Kuantitatif
Mengukur kemampuan matematis sederhana dan pemahaman konsep Matematika, terutama dalam kerangka pemikiran yang terstruktur dan logis matematis. Materi kuantitatif mencakup aljabar, logika, peluang, statistika, dan geometri.
Pengetahuan dan Pemahaman Umum
Diperlukanya wawasan dengan berbagai bacaan untuk mengetahui lebih banyak antonim, sinonim, idiom, dan PUEBI.
Memahami Bacaan dan Menulis
Mengukur kemampuan siswa di bidang bahasa dan logika verbal untuk bisa memahami inti paragraf, pesan tersiratnya, dan kesimpulannya.