Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Viral Video Aparat Tendang Pria dari Belakang di Tragedi Kanjuruhan, Netizen: Arogan!

Tingkat kepercayaan masyarakat pada aparat bisa kembali menurun karena kejadian ini.
Aksi polisi tendang pria dari belakang saat tragedi Kanjuruhan.
Aksi polisi tendang pria dari belakang saat tragedi Kanjuruhan.

Bisnis.com, SOLO - Tragedi Kanjuruhan masih meninggalkan jejak duka di hati pecinta sepak bola dunia.

Lebih dari 100 orang meregang nyawa dan puluhan lainnya luka-luka karena insiden tersebut. Dalam hal ini, polisi menjadi yang disalahksan atas kematian massal yang terjadi.

Hal tersebut lantaran polisi menembakkan gas air mata, bahkan ke arah tribun, yang notabene penuh sesak dengan penonton.

Gas air mata yang membuat sesak nafas mengharuskan penonton berdesakan mencari jalan keluar yang terbatas. Imbasnya, lemas, sesak nafas dan terinjak menjadi pemandangan yang terjadi di Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.

Suporter yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion dan berebut mencari jalan keluar. Jumlah pendukung yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

Para suporter itu banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun Stadion Kanjuruhan.

Padahal, FIFA telah melarang penggunaan gas air mata untuk menenangkan suporter sepak bola karena efeknya tidak main-main.

Mengacu pada alasan ini, tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polisi diprediksi kembali menurun.

Apalagi setelah viral di Twitter aparat berseragam menendang pria dari belakang tanpa ampun.

Dalam video yang beredar, oknum aparat yang diduga Brimob tersebut menendang dua pria yang masuk ke lapangan ketika pria itu dalam posisi membelakanginya.

Tentu saja, aksi ini mendapat hujatan dan makian dari netizen di Twitter. Beberapa dari mereka bahkan menyebut jika polisi sekarang sangat arogan.

"Memamerkan seragam dan senjata karena memang tidak ada yang bisa dipamerkan dengan isi kepala. Nyawa kayak udah nggak berharga banget," tulis salah satu netizen.

Dalam video yang berbeda, juga terlihat aparat menggunakan pentungan untuk memukul beberapa suporter yang masuk ke lapangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Twitter
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper