Bisnis.com, JAKARTA--Warga sipil Ukraina melarikan diri dari pertempuran sengit kemarin ketika angkatan bersenjata Rusia mencoba untuk menahan kemajuan dramatis lebih lanjut dari pasukan Ukraina di timur laut negara itu.
Mobil penuh dengan keluarga mengalir keluar dari kota Kupiansk, yang direbut kembali oleh Ukraina lebih dari seminggu yang lalu sebagai bagian dari serangan balasan yang mengagetkan.
Warga mengatakan mereka terpaksa pergi karena penembakan siang dan malam secara intensif. Pasukan Rusia membombardir kota dan desa-desa sekitarnya, kata mereka seperti dikutip TheGuardian.com, Senin (19/9/2022).
Dalam waktu beberapa hari, Ukraina berhasil merebut kembali hampir seluruh wilayah Kharkiv dan membebaskan setidaknya 300 pemukiman.
Pasukan Rusia yang mengalami demoralisasi ditarik kembali ke garis pertahanan baru di tepi timur sungai Oskil, yang berjarak sekitar 10 mil dari kota Izium yang sebagian besar hancur. Anggota pasukan lainnya melarikan diri melintasi perbatasan kembali ke Rusia.
Kupiansk, persimpangan kereta api yang strategis, terletak di kedua sisi sungai. Kota itu berada di garis depan baru setelah pasukan Ukraina pada hari Jumat menyeberang ke sisi kanan.
Baca Juga
Mereka sekarang siap untuk maju lebih jauh ke provinsi Luhansk, yang telah dikendalikan sepenuhnya oleh Kremlin dan proksi lokalnya sejak Juni dan sebagian sejak 2014.
Penduduk setempat di Kupiansk mengatakan mereka telah diberitahu untuk mengungsi. Kota itu sekarang tanpa listrik dan air dan sulit untuk mendapatkan sambungan telepon yang layak, kata mereka. Disebutkan bahwa bahwa orang-orang bersembunyi di ruang bawah tanah atau berlindung di garasi mereka.
Empat petugas medis tewas dan dua pasien terluka setelah pasukan Rusia menembaki sebuah rumah sakit jiwa di desa Strelechya, kata gubernur wilayah Kharkiv, Oleh Synyehubov. Fasilitas itu sedang dalam proses dievakuasi dan staf medis sedang memindahkan pasien dari rumah sakit usai serangan.
Pada hari Minggu, bus mengangkut warga sipil ke kota Shevchenkove, di luar jangkauan tembakan artileri. Ratusan orang yang telah menghabiskan enam bulan di bawah pendudukan mengantri di alun-alun kota untuk mendaftar ke pihak berwenang. Sedangkan yang lain menunggu di sisi jalan di pos pemeriksaan.
“Kami menghabiskan dua hari duduk di ruang bawah tanah kami. Tidak mungkin terus seperti itu jadi kami memutuskan untuk pergi,” kata seorra g warga bernama Valery Prihodko. Dia mengatakan dia dan kerabatnya telah melarikan diri dari Kupiansk dan tidak memiliki rencana yang jelas ke mana mereka akan pergi selanjutnya.