Bisnis.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu membandingkan tingkat kepuasan kinerja presiden pada periode Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mengacu pada hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi masih berada di angka 62,6 persen. Menurut Adian, angka itu dapat dikatakan cukup tinggi dengan sampel diambil dua hari setelah adanya kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Sementara itu, jika dibandingkan dengan survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Januari 2013, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja SBY diketahui berada jauh di bawah capaian Presiden Jokowi. Adian menuturkan, SBY bahkan hanya mampu mendapatkan tingkat kepuasan sebesar 35,91 persen pada akhir masa jabatannya.
"Menurut LSI tingkat kepuasaan SBY sekitar 35,91 persen. Artinya apa? artinya bahwa di periode menjelang akhir masa jabatan, kalau dibandingkan, saya lihat masih lebih tinggi Jokowi," terang Adian dikutip dari kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, Minggu (18/9/2022).
Menurut Adian, akan sulit jika masing-masing hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi dan SBY dibandingkan. Capaian SBY, kata Adian, nyatanya juga akan sangat jauh tertinggal jika dibandingkan secara head to head dengan Jokowi.
Adapun pernyataan yang dikemukakan oleh Adian ini seakan menepis ucapan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang beberapa waktu mengklaim bahwa masyarakat Indonesia merindukan masa pemerintahan SBY.
"Intinya apa? Rakyat merindukan siapa? SBY! Dengan kepimpinan dari partai? Demokrat!," seru AHY dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (15/9/2022).
Meskipun demikian, terkait penurunan tingkat approval rating Jokowi, Adian memastikan bahwa pihaknya akan menjadikan hal tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk dapat terus memperbaiki kualitas kinerja Presiden RI tersebut.
"Semua ini akan menjadi masukan yang berharga juga bagi kita semua, harapannya kita bisa perbaiki itu di kemudian hari," tegas Adian.