Bisnis.com, JAKARTA - Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Jumat (9/9/2022) setelah sebelumnya tim dokter Kerajaan Inggris menyatakan kondisi kesehatannya menurun.
Melansir The Guardian, Jumat (9/9/2022) Pangeran Charles, pewaris takhta sejak usia tiga tahun, sekarang menjadi raja, dan akan diumumkan secara resmi di Istana St James di London sesegera mungkin.
Bendera di gedung-gedung penting di Inggris dan di seluruh Persemakmuran diturunkan menjadi setengah tiang saat periode berkabung resmi diumumkan.
Sebagai Ratu Inggris dan 15 kerajaan lainnya, dan kepala Persemakmuran 54 negara, Elizabeth II dengan mudah menjadi kepala negara yang paling dikenal di dunia selama masa pemerintahan yang luar biasa panjang.
Ratu Elizabeth naik takhta pada usia 25 tahun. Dia berhasil mengarahkan monarki melalui banyak badai selama beberapa dekade perubahan yang bergejolak, dengan popularitas pribadinya memberikan pemberat selama masa institusi yang lebih sulit.
15 perdana menteri melayaninya, membuktikan pengetahuannya yang luar biasa, pengalaman urusan dunia dan penguasaan netralitas politik.
Ada poin rendah yang tidak diragukan, tetapi curahan kasih sayang yang ditunjukkan pada yubileum perak, emas, dan berliannya membuktikan tempat khusus yang dia pegang di hati bangsa.
Dia menganggap perannya sebagai tugas seumur hidup. Dalam pesan yubileum peraknya pada tahun 1977, Ratu berkata: “Ketika saya berusia 21 tahun, saya menjanjikan hidup saya untuk melayani rakyat kami, dan meminta bantuan Tuhan untuk membuat sumpah itu. Meskipun sumpah itu dibuat di hari-hari salad saya, ketika saya masih hijau dalam penghakiman, saya tidak menyesali atau menarik satu kata pun darinya," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, tim dokter Kerajaan Inggris menyampaikan bahwa kondisi kesehatan Ratu Elizabeth menurun sejak Kamis (8/9/2022) pagi. Seluruh anggota keluarga kerajaan telah berkumpul di Kastil Balmoral untuk mendampingi Ratu Elizabeth.