Bisnis.com, JAKARTA-Rusia dikabarkan membeli sejumlah besar amunisi dari Korea Utara untuk mengisi kembali persediaan yang habis akibat pertempuran di Ukraina, kata seorang juru bicara militer AS kemarin.
"Kami memiliki indikasi bahwa Rusia telah mendekati Korea Utara untuk meminta amunisi," kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (7/9/2022).
Sebuah pernyataan terpisah dari seorang pejabat AS mengatakan pembelian itu akan melibatkan roket dan peluru artileri "untuk digunakan di medan perang di Ukraina".
"Pembelian ini menunjukkan bahwa militer Rusia terus mengalami kekurangan pasokan yang parah di Ukraina, sebagian karena kontrol ekspor dan sanksi," menurut pernyataan itu.
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dengan harapan untuk bisa menguasai negara itu dalam beberapa minggu. Akan tetapi Ukraina telah menghentikan kemajuan Rusia dengan bantuan persenjataan dan amunisi dari Amerika Serikat dan sekutu NATO serta negara dan Eropa lainnya.
Kedua belah pihak dalam perang telah menggunakan sejumlah besar amunisi artileri dan kehilangan sejumlah besar senjata dalam pertempuran.
Baca Juga
Akan tetapi bantuan rudal jarak jauh dari Amerika Serikat dan sekutunya telah memungkinkan Ukraina untuk menargetkan lusinan gudang amunisi Rusia di garis depan.
Sedangkan sanksi Barat telah mempersulit Moskow untuk memperoleh komponen untuk memproduksi pengganti, termasuk chip komputer.
Ryder mengatakan pembelian amunisi dari Korea Utara menggarisbawahi "tantangan" yang dimiliki Rusia dalam logistik dan rantai pasokan untuk pasukannya di Ukraina.