Bisnis.com, JAKARTA – Perang Rusia dan Ukraina memasuki babak baru. Di hari 195 invasi, dilaporkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di Eropa tersebut terbakar usai mendapatkan beberapa serangan tembakan.
Dilansir dari The Guardian, penembakan di pembangkit listrik Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia tersebut berdampak pada pemutusan saluran listrik cadangan. Sementara itu, Ukraina mengklaim akan segera mengusir serangan Rusia di timur negara tersebut.
Untuk diketahui, PLTN Zaporizhzhia berlokasi di zona stepa Ukraina. PLTN Zaporizhzhia juga merupakan pemasok listrik terbesar di Ukraina.
Dilansir dari Energi Atom, PLTN Zaporizhzhia merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang dilengkapi dengan sistem informasi pengukuran ‘Klitze’ yang merupakan sistem kontrol radiasi serta perlindungan sanitasi yang baik.
Rangkuman perang Rusia vs Ukraina hari ke 195:
1. Rusia Tunda Referendum Kherson
Serangan selatan Ukraina telah mendorong separatis Kherson untuk menjeda referendum yang sebelumnya telah direncanakan. Referendum Kherson dilakukan untuk membahas secara lebih lanjut terkait wacana bergabungnya Kherson dengan Rusia.
Kantor berita negara Rusia Tass melaporkan bahwa kepala otoritas Kherson yang ditunjuk oleh Rusia, yakni Kirill Stremousov mengatakan rencana referendum untuk bergabung dengan Rusia telah dihentikan karena situasi keamanan.
2. Ukraina Kerahkan Pertahanan Ganda dalam Serangan di Kramatorsk
Ukraina telah menangkis serangan Rusia di timur serta Ukraina, serta berhasil menghalangi posisi Rusia di dekat Kramatorsk, yang merupakan sebuah kota penting di wilayah Donetsk timur.
Dalam pembaruan situasional, Ukraina juga mengklaim bahwa pasukannya telah berhasil mengganggu penyeberangan Rusia di dekat Kherson dan dalam menggunakan artileri jarak jauh di Kharkiv. Dalam pengakuannya atas serangan balasan Ukraina, Rusia mengatakan pihaknya mendorong kembali serangan di Kherson.
3. Fasilitas Nuklir PLTN Zaporizhzhia Diputus Pasca Serangan Penembakan
Saluran listrik cadangan di pembangkit listrik Zaporizhzhia milik Rusia yang berlokasi di Ukraina telah diputus sementara untuk memadamkan api.
Dilansir dari The Guardian, pejabat setempat buka suara soal kejadian tersebut dan mengatakan bahwa akan melakukan pemutusan sementara demi menghentikan intensitas kebakaran pada PLTN Zaporizhzhia.
“Karena kebakaran yang disebabkan oleh penembakan, jalur [cadangan] terputus, yaitu jalur terakhir yang menghubungkan hub ZNPP/ZTPP ke sistem tenaga Ukraina.” jelas pejabat setempat, dilansir pada Selasa (6/9/2022).
Akibat peristiwa tersebut, reaktor terakhir yang berfungsi terpaksa harus diputus dari jaringan. Namun, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa saluran reaktor itu sendiri sebenarnya tidak mengalami kerusakan.
“ZNPP (PLTN Zaporizhzhia) terus menerima listrik yang dibutuhkan untuk keselamatan dari reaktor operasi tunggalnya,” katanya.
Nantinya, jalur cadangan akan disambungkan kembali setelah api padam.
4. Empat Ahli Nuklir yang Dikirim PBB Kembali Tinggalkan ZNPP
Empat dari enam anggota misi PBB di pembangkit nuklir Zaporizhzhia telah meninggalkan lokasi tersebut. Sementara secara lebih lanjut Energoatom selaku perusahaan negara Ukraina yang mengoperasikan keempat pembangkit listrik tenaga nuklir di negara itu, mengatakan bahwa dua ahli IAEA yang tersisa akan tinggal secara permanen, hingga waktu yang belum ditentukan.
5. Dapat Sambutan Hangat, Liz Truss Sambangi Ukraina
Kedatangan Liz Truss sebagai perdana menteri Inggris telah disambut dengan hangat oleh Ukraina dan mendapat sentiment dari pihak Kremlin Rusia.
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa segala sesuatunya dapat berubah menjadi lebih buruk, karena sulit untuk membayangkan sesuatu yang lebih buruk," kata kepala juru bicara Vladimir Putin, Dmitry Peskov, ketika ditanya apakah Moskow mengharapkan adanya perubahan dalam hubungan dengan Inggris. Secara lebih lanjut, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya menantikan dimulainya kerjasama dengan Truss.
6. Tuntut Pertanggungjawaban Militer dan Politik Rusia, Ukraina Galang Dukungan Politik
Ukraina telah mencari dukungan politik di Brussel untuk pembentukan pengadilan khusus yang dimaksudkan guna mengadili para pemimpin militer dan politik Rusia atas peran mereka dalam perang.
Beberapa pemimpin Ukraina tersebut turut menghadiri konferensi terkait pertanggungjawaban kejahatan perang di ibu kota Eropa pada, Senin (5/9/2022) guna menuntut pengadilan yang didedikasikan untuk menuntut para pelaku Rusia tingkat tinggi, selain Pengadilan Kriminal Internasional.
7. Rusia Klaim Tak Akan Berikan Pasokan Gas Secara Penuh ke Eropa
Rusia tidak akan melanjutkan secara penuh pasokan gasnya ke Eropa sampai barat mencabut sanksinya terhadap Moskow, jelas Kremlin, mengingat harga gas melonjak pada Senin dan pound serta euro dilaporkan kian merosot.
Dilaporkan, Dmitry Peskov selaku juru bicara Kremlin menyalahkan sanksi atas kegagalan Rusia untuk mengirimkan gas melalui pipa Nord Stream 1.
“Sanksi-sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara barat inilah yang telah membawa situasi seperti yang kita lihat sekarang.” Tuturnya.
8. Rusia Jatuhkan Hukuman 22 Tahun Penjara kepada Ivan Safronov
Pengadilan Rusia telah menjatuhkan hukuman 22 tahun penjara kepada jurnalis Ivan Safronov atas tuduhan pengkhianatan yang dibuat-buat. Untuk diketahui, Safronov merupakan mantan reporter pertahanan untuk harian Kommersant dan Vedomosti yang diadili atas bukti rahasia.
9. Rusia Cabut Izin Edar Surat Kabar Novaya Gazeta
Pengadilan di Moskow juga mencabut izin edar surat kabar independen Novaya Gazeta dari lisensi media cetaknya, yang secara efektif melarang surat kabar itu beroperasi di dalam Rusia.
Pemimpin redaksi, Dmitry Muratov, mengatakan putusan itu adalah pekerjaan politik, tanpa dasar hukum sedikit pun. Dia mengatakan surat kabar itu akan mengajukan banding atas putusan tersebut.