Bisnis.com, JAKARTA - Seorang santri asal Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Gontor Ponorogo berinisial AM dikabarkan meninggal dunia karena dianiaya oleh seniornya.
Juru bicara Ponpes Darussalam Gontor Ustaz Noor Syahid mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan menghalangi proses hukum untuk mengungkap kasus ini sampai tuntas.
“Kami pondok modern Gontor sama sekali tidak punya niatan untuk menutup-nutupi kasus dugaan penganiayaan yang berujung wafatnya santri kami. Apalagi sampai mengahalangi proses hukum pengungkapan kasus ini,” tutur Noor dalam keterangan resminya di akun youtube, Gontortv, Selasa (6/9/2022).
Dia juga mengatakan, bahwa sampai saat ini sudah dilakukan olah tempat kejadian perkara di lingkungan Ponpes Gontor oleh Polres Ponorogo yang dihadiri oleh Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo.
“Pada hari ini Selasa (6/9/2022) telah digelar olah TKP oleh Polres Ponorogo di lingkungan Ponpes Gontor,” ujarnya.
Sebagai salah satu komitmen untuk menumpas kasus ini sampai tuntas, Ponpes Gontor telah mengeluarkan dan mengusir para pelaku dari Ponpes Gontor.
Baca Juga
“Sebagai komiten kami, para pelaku kekerasan sudah kami keluarkan atau kami usir di hari yang sama ketika ananda AM dinyatakan wafat, dan dikembalikan ke orangtuanya masing-masing” pungkasnya.
Sekadar informasi, Ponpes Gontor Ponorogo mengakui adanya dugaan penganiayaan terhadap santri AM oleh sesama santri yang mengakibatkan remaja asal Palembang itu meninggal dunia.
"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal," kata Ustad Noor Syahid,di Ponorogo, Jawa Timur, Selasa, (6/9/2022).