Bisnis.com, JAKARTA – Rusia menuding Ukriana terus melakukan provokasi di sekotar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov memaparkan bahwa terlepas dari kehadiran perwakilan IAEA di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, rezim Kyiv terus melakukan provokasi untuk menciptakan ancaman bencana buatan manusia.
Dia menuturkan pada tanggal 3 September, delapan kendaraan udara tak berawak dengan amunisi digunakan untuk menyerang wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir.
“Drone Ukraina yang mendekati stasiun diblokir oleh peralatan perang elektronik Rusia, setelah itu granat dijatuhkan secara paksa di tempat-tempat sepi pada jarak lebih dari satu setengah kilometer dari perimeter keamanan stasiun,” ujar Igor.
Igor memastikan bahwa situasi radiasi di area pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia tetap normal.
Bukan Pertama Kali
Serangan Ukriana ke PLTN tersebut bukan pertama kali dilakukan. Sebelumnya, Rusia melaporkan aksi provokasi militer Ukraina di sekitar wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PTLN) Zaporozhye atau Zaporizhzhia.
Baca Juga
Igor memaparkan bahwa selama sehari terakhir, unit artileri Angkatan Bersenjata Ukraina menembaki wilayah stasiun tiga kali.
️"Sebanyak 17 peluru ditembakkan, empat di antaranya mengenai atap gedung khusus No. 1, tempat 168 rakitan dengan bahan bakar nuklir Amerika dari Westinghouse disimpan," kata Igor, dikutip Minggu (28/8/2022).
️Selain 10 peluru lain meledak 30 meter dari penyimpanan kering bahan bakar nuklir bekas, dan tiga - meledak di area gedung khusus No. 2. Gedung ini menampung unit penyimpanan bahan bakar nuklir baru dari perusahaan TVEL dan penyimpanan radioaktif padat limbah.
Adapun aksi artileri Ukraina dilakukan dari area pemukiman Marganet, wilayah Dnepropetrovsk. Selama pertarungan kontra-baterai di daerah itu, lanjut Igot, pihaknya mampu mengidentifikasi sekaligus menghancurkan howitzer M777 buatan Amerika.
️Rusia memastikan bahwa situasi radiasi di PLTN Zaporozhye tetap normal. Pengendalian kondisi teknis pembangkit listrik tenaga nuklir dan memastikan operasinya dilakukan oleh personel teknis reguler.