Bisnis.com, JAKARTA — Penjajakan komunikasi politik menghadapi Pemilu 2024 oleh Ketua PDI Perjuangan Puan Maharani tidak sepenuhnya berjalan mulus. Pada akhir pekan lalu, penerus trah Soekarno dalam PDI Perjuangan itu gagal menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Kondisi yang memicu spekulasi sejumlah pengamat.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai belum jadinya pertemuan di antara ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dengan ketua umum Partai Golkar tersebut disebabkan karena masalah teknis.
"Ya kalau gak jadi dengan Airlangga persoalan teknis berarti," kata Adi di Jakarta, Senin (5/9/2022).
Dia menepis belum terlaksananya pertemuan Puan-Airlangga didasari ketidakcocokan antara PDIP dan Golkar. Adi mengklaim keberadaan kedua partai sebagai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Karena tidak ada problem apa pun antara PDIP dan Golkar. Bahkan kedua partai ini sama-sama loyalisnya Jokowi saya pikir," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani memiliki agenda melakukan kunjungan ke Partai Golkar dan Partai Gerindra. Dalam safari politik PDIP tersebut, Puan Maharani akan menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Namun pertemuan hanya terjadi dengan Prabowo, tidak dengan Airlangga.
Baca Juga
Selain itu, PDIP dan Golkar tidak punya rekam konflik dan jejak persoalan. Sehingga hal itu menepis dugaan adanya ketidakcocokan antara dua partai tersebut.
Sementara itu, menurut Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi, PDIP memang hanya mengunjungi pihak-pihak yang dianggap strategis.
“Tentu PDIP melihat mana yang lebih strategis, kalau kita jujur bagi PDIP Gerindra jauh lebih strategis ketimbang Golkar. Itu kan perspektif saja,“ kata Pangi.
PDIP-Gerindra sendiri menurut Pangi, adalah pemain kunci untuk mengotak atik koalisi. Maka keberadaan mereka bisa mempengaruhi keberadaan koalisi lain.
“Gerindra dan PDIP strategis banget, menurut saya, faktor kunci koalisi otak atik tergantung dua partai ini,” ujar Pangi.
Selain itu PDIP juga sempat mendekati Partai Nasdem dengan maksud mengotak atik koalisi PKS-Demokrat-Nasdem. Kabarnya koalisi ini tengah mengusung Anies Baswedan dan AHY untuk Pemilu 2024.