Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Muhamad Mardiono, Plt Ketum PPP Pengganti Suharso Monoarfa

Selain jadi Plt. Ketum PPP, Mardiono juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak Desember 2019.
Mumahad Mardiono./Sumber: Wikipedia
Mumahad Mardiono./Sumber: Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA — Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menetapkan Muhamad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) PPP untuk sisa masa bakti 2020 - 2025.

Keputusan tersebut ditetapkan pada Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang digelar pada hari ini, Senin (5/9/2022). Mardiono menggantikan Suharso Monoarfa yang telah dilengserkan dari jabatannya Ketum PPP oleh Mahkamah Partai.

"[Mukernas] mengukuhkan saudara H. Muhamad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum DPP PPP sisa masa bakti 2020 - 2025," ungkap Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Usman M. Tokan dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).

Berdasarkan berbagai sumber yang dihimpun, Mardiono merupakan pria kelahiran Yogyakarta, 11 Juli 1957. Selain jadi Plt. Ketum PPP, Mardiono juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak Desember 2019.

Mardiono juga dikenal sebagai seorang pengusuaha sukses. Dia memiliki usaha bernama Buana Centra Swakarsa (BCS) Group yang bergerak di bidang jasa logistik dan beberapa bisnis lainnya.

Keterampilan bisnis membuat Mardiono terpilih jadi Ketua Bidang Industri dan Perdagangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Banten periode 2002 – 2007. Lalu, pada 2007 – 2017 dia terpilih jadi Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Provinsi Banten.

Mardiono merintih karir politiknya di PPP. berkarir politik di PPP, Mardiono pernah jadi Ketua DPW Provinsi Banten, Bendahara Partai, Wakil Ketua Umum, Ketua Majelis Pertimbangan, dan akhirnya Plt. Ketua Umum.

Pada 2017, PPP ingin mengusung Mardiono untuk jadi calon gubernur Banten. Namun, pria 65 tahun tersebut menolak.

Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) di laman elhkpn.kpk.go.id Mardiono memiliki harta dengan total Rp 1.270.883.511.147 atau Rp1,27 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper