Bisnis.com, JAKARTA— Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dirinya sudah menerima sejumlah simulasi terkait dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada paruh kedua tahun ini.
Dia mengatakan dirinya tinggal memutuskan terkait dengan kebijakan akhir harga BBM subsidi tersebut.
“Kalkulasinya sudah disampaikan kepada saya, hitung-hitungannya sudah disampaikan kepada saya tinggal ini kita putuskan,” kata Jokowi seusai menyerahkan BLT BBM di Bandar Lampung, Sabtu (3/9/2022).
Hanya saja, Jokowi enggan memberi waktu detail terkait dengan pengumuman resmi ihwal kebijakan BBM bersubsidi tersebut.
Di sisi lain, dia mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat penyaluran BLT BBM sebesar Rp24,17 triliun sebelum kebijakan akhir harga BBM diputuskan. Pekan ini, kata dia, penyaluran BLT BBM di sejumlah kabupaten dan kota akan dilakukan lebih masif.
“Pagi hari ini kita membagikan kembali BLT BBM untuk provinsi Lampung, artinya BLT-nya sudah dimulai saya lihat tadi sudah berjalan baik,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mulai mensosialisasikan urgensi dari rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada paruh kedua tahun ini.
Luhut mengatakan pemerintah cenderung memilih untuk mengurangi subsidi pada komoditas BBM menyusul harga minyak mentah dunia yang diproyeksikan kembali menguat hingga akhir tahun ini. Sebagai gantinya, Luhut menggarisbawahi, pemerintah bakal mengalokasikan anggaran subsidi BBM itu untuk sejumlah program lainnya terkait dengan upaya meredam inflasi domestik tahun ini.
“Terkait kemungkinan kenaikan harga BBM, saya minta gubernur, bupati, walikota, pangdam, danrem dan seterusnya mensosialisasikan untuk memberikan dukungan, ini bukan seperti perang dunia ketiga ini memang dinamika yang dihadapi seluruh dunia,” kata Luhut saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8/2022).