Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki 10.077.178 stok vaksin Covid-19 yang tersebar di berbagai fasilitas kesehatan pusat maupun daerah.
"Indonesia masih punya sekitar 10 juta stok vaksin yang sekitar 60 persennya merupakan vaksin hibah. Vaksin hibah itu vaksin yang diberikan gratis oleh pemerintah luar negeri" terang Budi dalam RDP bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8/2022).
Secara rinci Budi menerangkan bahwa 10 juta dosis vaksin yang tersedia di Indonesia itu terdiri dari 46.210 vaksin AstraZeneca (AZ), 3.140.880 vaksin Covovax, 385.645 vaksin Janssen, 4.546.512 vaksin Pfizer, 23.106 vaksin Sinopharm, serta 1.934.825 vaksin Sinovac.
Sementara itu, Budi juga menyampaikan bahwa Indonesia masih terus menerima tawaran vaksin hibah dari berbagai negara di dunia. Namun, pihaknya masih belum dapat menyanggupi tawaran tersebut lantaran animo vaksinasi masyarakat Indonesia yang terus mengalami penurunan.
"Masih banyak tawaran dari pemerintah luar negeri yang datang sampai sekarang. Tetapi masih kita tahan karena harus melihat perkembangan minat vaksinasi dari masyarakat kita," tutupnya.
Menurunnya animo vaksinasi di Indonesia ini dibuktikan oleh data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan bersama Satgas Penanganan Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa pihaknya telah menemukan adanya penurunan laju vaksinasi Covid-19 sejak Mei 2022 lalu.
Wiku menurutkan jumlah penerima vaksin pada Agustus 2022 bahkan telah berkurang hingga hampir 50 persen dari jumlah penerima vaksin pada Mei lalu.
"Jika dibandingkan pada Mei lalu, jumlah suntikan dalam 1 bulan baik dosis 1, 2, dan 3 sempat mencapai lebih dari 7 juta suntikan. Sedangkan sedangkan di Agustus hanya sebesar 3,8 juta suntikan atau berkurang hampir 50 persen," terang Wiku dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Rabu (31/8/2022).
Berkaca pada penurunan laju vaksinasi di Indonesia, Wiku mengimbau seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk meninjau penyebab yang melatarbelakangi hal tersebut. Selain itu, dia meminta seluruh pemerintah pusat maupun daerah untuk terus memberikan edukasi dan informasi serta membangun komunikasi risiko di lingkungan masyarakat, terkait pentingnya pemberian vaksin Covid-19 dalam upaya pengendalian wabah di Indonesia.