Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan Diplomatik dengan Rusia "Cuma" Dibayar Gandum, Begini Kata Korea Utara

Korea Utara diberi imbalan gandum oleh Rusia setelah mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggunakan pesawat Ilyushin 62M meunuju Singapura/Istimewa
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggunakan pesawat Ilyushin 62M meunuju Singapura/Istimewa

Bisnis.com, SOLO - Rusia dan Korea Utara telah sepakat melakukan hubungan diplomatik yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

Beberapa Partai Buruh di Korea Utara telah mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).

Karena dukungan yang diberikan, Rusia-pun memutuskan untuk memberi imbalan berupa gandum yang dikirim ke negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut.

Gandum yang diterima Korea Utara berupa gandum utuh. Oleh sebab itu, pemerintah setempat memutuskan menggilingnya terlebih dahulu sebelum dibagikan ke masyarakat.

Jika pihak berwenang memasok gandum dalam keadaan mentah ke publik, maka itu membuat masyarakat bisa melihat biji-bijian yang sebenarnya, orang mungkin mulai berspekulasi tentang sumbernya.

Namun masalah muncul. Menurut beberapa sumber Daily NK di Provinsi Pyongan Selatan, Provinsi Hwanghae Selatan, biji gandum yang diberikan Rusia ini memiliki kualitas yang berbeda alias lebih rendah dari sebelumnya,

Menurutnya, ini tidak seperti biji gandum yang baru dipanen. Rusia disebut mengisim biji gandum yang sudah disimpan kurang lebih satu tahunan.

Gandum terbaru yang diimpor dari Rusia mungkin telah diberikan kepada unit militer atau entitas yang terkait dengan industri militer, atau sebagian dijual kepada orang biasa melalui toko makanan yang dikelola negara tersebut.

Beberapa warga Korea Utara juga berspekulasi bahwa pihak berwenang akan menyediakan tepung terigu Rusia setelah mencampurnya dengan sejumlah kecil gandum Korea Utara yang diproduksi awal tahun ini.

Bukan hanya gandum, seorang sumber tinggi di Korea Utara mengklaim bahwa negaranya juga mengimpor sumber energi seperti minyak dan gas alam dari Rusia.

Menurut sumber tersebut, impor masuk ke negara itu melalui wilayah yang berbatasan dengan Rusia, dan bahwa minyak dan gas alam telah diangkut ke Pyongyang sebelum didistribusikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper