Bisnis.com, SOLO - Korea Selatan baru berencana melakukan latihan militer untuk mengatasi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang semakin meningkat.
Padahal Kim Jong-un sendiri sudah mulai pamer kekuatan terbaru rudalnya seminggu yang lalu.
Seperti diketahui, Korea Utara telah menembakkan dua rudal jelajah dari kota pantai barat Onchon pada Rabu lalu.
Peluncuran itu dilakukan sehari setelah Seoul dan Washington memulai empat hari latihan gabungan awal sebagai persiapan untuk pelatihan lapangan langsung Ulchi Freedom Shield yang telah lama ditangguhkan.
Latihan Ulchi Freedom Shield sendiri berlangsung dari 22 Agustus hingga 1 September 2022.
Namun yang perlu diwaspadai Korea Selatan, rudal Korea Utara ini sudah mendapat pembaharuan di sana dan sini.
Baca Juga
Hal tersebut membuat rudal andalan Kim Jong-un yang ditembakkan tersebut menjadi yang tercepat dalam lima tahun terakhir.
Meski Korea Utara telah memberi ancaman nyata, namun Korea Selatan tampaknya baru akan berbenah.
Dilansir dari Aljazeera, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol baru memerintahkan agar diadakan latihan untuk mengatasi ancaman nuklir Korut.
“Kami perlu segera mempersiapkan langkah-langkah untuk menjamin kehidupan dan harta benda rakyat kami, termasuk memperbarui rencana operasional terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang menjadi kenyataan,” kata Yoon kepada komandan militer pada Senin, 29 Agustus 2022.
Dia juga memerintahkan para komandan untuk mempercepat rencana untuk membuat apa yang disebut sistem "Rantai Bunuh".
Sistem ini dirancang untuk meluncurkan serangan pendahuluan terhadap rudal Korea Utara dan mungkin kepemimpinan seniornya jika serangan yang akan terjadi terdeteksi.