Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Panama City merangkap Honduras, Kosta Rica dan Nikaragua mempromosikan Presidensi G20 Indonesia yang memiliki konsentrasi serius dalam meminimalisir kerusakan lingkungan dan pemanasan global.
Duta Besar (Dubes) Sukmo Harsono mengatakan bahwa pihaknya kini tengah fokus kampanye isu lingkungan dan pemanasan global di Panama City, Honduras, Kosta Rica dan Nikaragua.
Pasalnya, kata Sukmo, Indonesia yang saat ini jadi Ketua G20 juga sangat peduli pada isu lingkungan dan pemanasan global.
Dalam Presidensi G20 Indonesia, beberapa isu utama diangkat di antaranya mengenai bagaimana pemulihan yang berkelanjutan dapat dikaitkan dengan target Paris Agreement dan Glasgow Climate Pact serta potensi laut dalam mitigasi perubahan ikllim.
Selain itu ditekankan juga pentingnya pendanaan untuk perubahan iklim, target penurunan emisi karbon serta peranan nilai ekonomi karbon (carbon pricing) pendanaan untuk aksi pengendalian perubahan iklim.
"Maka dari itu pada Hari Kemerdekaan RI ke-77 ini, KBRI Panama City melakukan kegiatan upacara bendera dan bersih-bersih pantai didampingi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Panama, relawan, anak-anak, polisi, Universidad de Maritim dan juga perwakilan corp diplomatik di Panama," tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Senin (29/8).
Baca Juga
Selain itu, menurut Sukmo, pada bulan November 2022 nanti, Panama bakal menjadi tuan rumah pertemuan menteri lingkungan hidup se-dunia dan rencananya Wakil Menteri KLHK Indonesia juga akan hadir.
"Oleh sebab itu, kegiatan ini sebagai langkah awal untuk menunjukan ke Panama bahwa Indonesia leading dalam hal isu sampah plastik yang saat ini mengotori Bumi," katanya.
Sukmo juga berharap agar seluruh generasi muda Indonesia tidak hanya membuat konten hiburan di media sosial, tetapi juga memasukkan isu soal lingkungan hidup dan membuat aksi nyata untuk menghindari bencana alam akibat pemanasan global dan kerusakan lingkungan.
"Sebelumnya KBRI Panama dan Universitas di Indonesia dan Panama juga telah menyelenggarakan debat antar mahasiswa soal isu lingkungan hidup, hal itu sebagai perhatian saya atas potensi kerusakan planet bumi jika tidak ada kepedulian kita," ujarnya.